JAKARTA -- Pemerintah diminta waspada ketika kaum buruh dan tani sudah mulai bergerak mengekspresikan kekecewaannya atas kebijakan.
Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, mengatakan, pengalamannya sebagai penanggungjawab Keamanan Nasional (Kamnas) di masa lalu, bahwa ketika buruh dan tani bergerak, kondisi itu sangat berbahaya.
"Saya khawatir. Pengalaman saya sebagai penanggungjawab Kamnas di masa lalu, mengisyaratkan bahwa pada saat buruh dan tani sudah mulai ikut tidak puas dan melaksanakan langkah-langkah yang katakankah melampiaskan ketidakpuasan dengan demonstrasi, perusakan, penutupan jalan, itu berbahaya," kata bekas Panglima TNI, itu saat memberikan pengarahan dan pemantapan program pemenangan pemilu Partai Hanura 2014, Jumat (17/2), di Jakarta.
Ia mengaku tidak tahu apakah pemerintah kuat menghadapi masalah itu. Kalau tidak ada langkah komprehensif, cukup komunikasi yang harus dibangun dengan masyarakat yang sementara tidak puas dengan apa yang dilakukan pemerintah.
Wiranto juga menyinggung masalah memanasnya suhu politik nasional belakangan yang terjadi di negeri ini. Ia menegaskan, memanasnya suhu politik nasional didominasi topik utama masalah menyangkut konspirasi korupsi. "Atau korupsi berjamaah," tegasnya.
Menurutnya, hal inilah yang saat ini sedang mengemuka, sehingga menjadikan kepercayaan publik menjadi menurun. "Sedikit demi sedikit tapi menyakitkan," kata Wiranto lagi.
Seperti diketahui, belakang marak aksi demonstrasi yang dilakukan oleh buruh terkait masalah kebijakan upah yang dilakukan oleh pemerintah. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Radikal Meningkat 30 Persen
Redaktur : Tim Redaksi