JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mengembangkan dugaan kasus korupsi pajak PT Bakhti Investama, yang tak lain merupakan perusahaan milik Harry Tanoesoedibjo.
Menyikapai hal itu, Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto mengaku tak takut bila hal tersebut dapat menurunkan elektabilitas partai, karena telah menerima Harry Tanoe sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura.
Terlebih tahun ini merupakan tahun politik, yang bisa menjadi celah bagi partai lain untuk menjatuhkan partainya.
"Saya kira beliau (Hary Tanoe) sudah paham masalahnya, dan yakin beliau satu pengusaha yang betul-betul elegan dalam melakukan langkah-langkah," ucap Wiranto di kantor DPP Partai Hanura, Jalan Tanjung Karang, Jakarta, Minggu (17/2).
Sementara, saat ditanyai mengenai strategi partainya dalam menyikapi segala kemungkinan itu terjadi, Wiranto mengaku belum memikirkannya. Dia mengaku akan fokus terlebih dahulu menyiapkan partainya menuju Pemilu 2014.
Seperti diketahui, dalam kasus dugaan suap kepengurusan pajak PT. Bhakti Investama, KPK telah memenjarakan dua orang tersangka, yakni Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo, Jawa Timur, Tommy Hindratno dan pengusaha James Gunarjo. Keduanya tertangkap tangaan saat diduga bertransaksi suap dengan alat bukti Rp 280 juta.
KPK saat ini sedang mengembangkan maksud pemberian uang yang diduga terkait pengurusan pajak tersebut. Dugaan sementara, uang yang diberikan James kepada Tommy untuk memuluskan pemeriksaan kelebihan pajak (restitusi) senilai Rp 3,4 miliar milik wajib pajak, PT Bhakti Investama. Diduga, James adalah orang suruhan PT Bhakti Investama.
KPK juga pernah melakukan penggeledahan di kantor PT. BI yang di lantai 5 gedung MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta dan melakukan pemeriksaan di kantor PT Agis Tbk di lantai 6 gedung yang sama. (chi/jpnn)
Menyikapai hal itu, Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto mengaku tak takut bila hal tersebut dapat menurunkan elektabilitas partai, karena telah menerima Harry Tanoe sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura.
Terlebih tahun ini merupakan tahun politik, yang bisa menjadi celah bagi partai lain untuk menjatuhkan partainya.
"Saya kira beliau (Hary Tanoe) sudah paham masalahnya, dan yakin beliau satu pengusaha yang betul-betul elegan dalam melakukan langkah-langkah," ucap Wiranto di kantor DPP Partai Hanura, Jalan Tanjung Karang, Jakarta, Minggu (17/2).
Sementara, saat ditanyai mengenai strategi partainya dalam menyikapi segala kemungkinan itu terjadi, Wiranto mengaku belum memikirkannya. Dia mengaku akan fokus terlebih dahulu menyiapkan partainya menuju Pemilu 2014.
Seperti diketahui, dalam kasus dugaan suap kepengurusan pajak PT. Bhakti Investama, KPK telah memenjarakan dua orang tersangka, yakni Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo, Jawa Timur, Tommy Hindratno dan pengusaha James Gunarjo. Keduanya tertangkap tangaan saat diduga bertransaksi suap dengan alat bukti Rp 280 juta.
KPK saat ini sedang mengembangkan maksud pemberian uang yang diduga terkait pengurusan pajak tersebut. Dugaan sementara, uang yang diberikan James kepada Tommy untuk memuluskan pemeriksaan kelebihan pajak (restitusi) senilai Rp 3,4 miliar milik wajib pajak, PT Bhakti Investama. Diduga, James adalah orang suruhan PT Bhakti Investama.
KPK juga pernah melakukan penggeledahan di kantor PT. BI yang di lantai 5 gedung MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta dan melakukan pemeriksaan di kantor PT Agis Tbk di lantai 6 gedung yang sama. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rapimnas Tanpa Bahas Status Anas
Redaktur : Tim Redaksi