MASALAH kemacetan Jakarta yang tak kunjung bisa terselesaikan mengundang keprihatinan dari banyak pihakTak terkecuali tokoh nasional seperti Wiranto, Ketua Umum Partai Hanura, yang juga mantan Panglima TNI
BACA JUGA: PPP Desak Bupati-Wako Dipilih DPRD
Menurutnya, kemacetan di ibu kota sudah sangat mengkhawatirkan dan harus secepatnya diatasi
BACA JUGA: Muqowam Blak-blakan Gandeng Muhdi PR Lawan SDA
Tak bisa hanya menjalankan program yang biasa-biasa saja, melainkan program yang luar biasaTransportasi masal seperti Transjakarta harus dimaksimalkan fungsinya dengan melakukan penambahan armada dan menetapkan standar pelayanan minimum
BACA JUGA: Muhdi PR Giring Pendukungnya Gabung Muqowam
“Hanya melalui cara itu pengguna kendaraan pribadi mau beralih menggunakan Transjakarta, sehingga kemacetan bisa dikurangi,” kata Wiranto di sela-sela acara sunatan masal 100 anak kurang mampu yang digelar di Kantor DPD Hanura Jakarta, Minggu (3/7).Dijelaskan Wiranto, selama ini pengguna kendaraan pribadi enggan menggunakan kendaraan umum seperti busway karena memang tidak mendapatan rasa nyaman dan amanSehingga, mereka tetap saja menggunakan kendaraan pribadiAkibatnya, jalanan dipenuhi kendaraan pribadi dan kemacetan pun tak terhindarkan“Pembenahan angkutan umum harus diutamakan apabila ingin melihat pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan angkutan umum,” ujarnya.
Selain itu, penyebab masalah kemacetan tak kunjung teratasi dikarenakan kurangnya keberanian dinas terkait menjalankan program di luar kebiasaanSelama ini, program penanganan kemacetan hanya dilakukan berdasar standar program yang biasa dilakukan di waktu-waktu sebelumnyaSehingga hasilnya tak pernah bisa maksimal
Kemudian, di sisi lain dukungan pemerintah pusat juga belum maksimalPadahal, tanpa adanya keterlibatan pemerintah pusat penanganan kemacetan di Jakarta sulit untuk bisa tertangani“Selain terobosan program oleh dinas, penanganan kemacetan juga harus mendapat dukungan dari pusat melalui depertemen atau kementerian terkait,” tuturnya.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta Aliman Aat mengatakan, sejak diluncurkan pertama kali pada 2004 silam, Transjakarta belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat menjadi angkutan umum yang nyaman dan amanBerbagai persoalan masih menyertai busway, seperti kurangnya jumlah armada, belum sterilnya jalur busway, serta sederet persoalan lainnya
Hal ini harusnya menjadi bahan evaluasi terhadap Dinas Perhubungan dan Badan Layanan Umum (BLU) TransjakartaSebab, tanggungjawab pengembangan angkutan masal kebanggaan warga ibu kota ini berada di pundak BLU Transjakarta“Pengelolaan Transjakarta di bawah BLU tak kunjung mengalami kemajuan berarti, sehingga evaluasi memang perlus dilakukan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala BLU Transjakarta M Akbar mengatakan, upaya memperbaiki layanan Transjakarta terus dilakukanSalah satunya, dengan memperluas pelayanan busway hingga larut malamJika sebelumnya, layanan malam hanya dilakukan di koridor I, koridor II, koridor III dan koridor IX, saat ini diperluas ke koridor IV, koridor V, koridor VI dan koridor VII
Layanan ini yang akan beroperasi hingga pukul 23.00“Setelah Mei kemarin dilakukan pada koridor 2 dan koridor 3, kini giliran koridor 4, koridor 5, koridor 6 dan koridor 7 melayani penumpang hingga pukul 23.00Hal ini salah satu bentuk peningkatan layanan busway,” bebernya.
Khusus untuk sterilisasi, juga sudah dilakukan dengan melibatkan petugas kepolisianSedangkan untuk penambahan armada akan ditambah hingga mencapai 44 unit“Jadi tidak benar kalau kami tak melakukan perbaikan layanan busway,” tandasnya.(wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Nilai PPP Gabung Koalisi Pilihan Tepat
Redaktur : Tim Redaksi