Wiranto: Indonesia Tertinggal Karena Korupsi

Rabu, 26 September 2012 – 18:42 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto mengatakan Indonesia tertinggal dengan negara-negara lain karena praktek korupsi masih merajalela. Selain menjadi Indonesia kian terbelakang, budaya korupsi juga menyebabkan rakyat sengsara karena pembangunan tidak berjalan.

"Kami melihat adanya kemerosotan moral di semua aspek, salah satunya adalah budaya korupsi yang sudah ada dimana-mana, jika ini dibiarkan maka negara ini akan hancur. Dan pemuda berperan strategis dalam membangun Indonesia yang bersih dan jangan menjadi unsur yang terlibat dalam korupsi," kata Wiranto saat membuka acara Seminar dan Lokakarya Nasional dengan tema “Pencegahan Budaya Korupsi Dikalangan Pemuda Untuk Membangun Indonesia Bersih”, di Twin Plaza Hotel, Jakarta (26/9).

Menurut Wiranto, salah satu usaha memutus rantai budaya korupsi ini dengan melakukan pencegahan sedini mungkin kepada generasi muda. Kata dia, pemuda harus menjadi bagian yang terdepan dari perubahan untuk melawan praktek korupsi.

"Pemuda Indonesia harus menjadi bagian terdepan dari perubahan, yang menuju kearah perbaikan, perubahan yang membuat bangsa Indonesia menjunjung hati nuraninya," katanya.

Seminar ini dihadiri tak kurang 300 peserta yang berasal dari berbagai Organisasi Kepemudaan, Organisasi Kemahasiswaan, Badan Eksekutif Mahasiswa se-Jakarta, Organisasi Sayap dan Organiasi Ortonom Partai Hanura, dan Wakil Ketua Bidang Pemuda Olah Raga DPD Partai Hanura se-Indonesia.
 
Ketua Bidang Kepemudaan DPP Partai Hanura, Wishnu Dewanto berharap dari forum lokakarya ini akan melahirkan berbagai macam pemikiran dan menjadikan pemuda berkarakter untuk memberantas korupsi serta mengawal Indonesia Bersih. Sementara Peneliti Senior Soegeng Sarjadi Syndicate, Sukardi Rinakit yang menjadi pembicara mengingatkan agar para pemuda tetap menjadi api dalam semangat pemberantasan korupsi .

Hal yang sama juga diungkapkan Sekretaris Eksekutif Komisi KWI, Pastor G Suprapto. Menurtunya, perlu ada pembentukan karakter dan spritualitas dalam mencegah korupsi.

Ketua DPP Hanura yang juga anggota DPR,  Akbar Faisal berjanji akan melakukan pengawasan dan tetap konsisten mengawal pemerintah agar tidak melakukan penyimpangan. “Kami dari Fraksi Hanura memang hanya berjumlah 17 orang, namun kami terus berteriak secara konstitusional untuk membangun Indonesia yang bersih,” katanya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NU Wajib Membesarkan PKB

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler