"Negeri yang kaya raya ini sudah salah urusPemimpin yang dahulunya diharapkan sungguh-sungguh mengurus rakyat kini ternyata telah menghabiskan waktu dan jabatannya untuk mengurus dirinya sendiri," tegas Wiranto, kepada pers, sesaat sebelum berorasi dalam kampanye terbuka nasional Partai Hanura di gedung olahraga Ken Arok, Kota Malang, Rabu (1/4).
Akibatnya, kata Wiranto, rakyat semakin susah dan kehilangan semangat serta harapan hidup
BACA JUGA: Prabowo Kembali Sentil SBY
Dimana-mana terjadi penurunan kualitas hidup dan angka pengangguran yang semakin tinggi.Jawaban terbaik untuk menyelesaikan berbagai masalah bangsa itu hanya satu, yakni cari pemimpin baru yang punya hati nurani dan yang lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara ketimbang dirinya sendiri melalui proses pemilu, kata Wiranto.
"Pemilu 2009 hendaknya mampu menemukan pemimpin bangsa yang memahami jabatan sebagai amanat dari Yang Maha Kuasa untuk memperbaiki nasib rakyatnya
Dia menegaskan, secara umum sistem berbangsa dan bernegara kita sudah relatif baik
BACA JUGA: Dibanding Demokrat, Gerindra Lebih Meriah
"Yang belum baik itu adalah moral dan komitmen pemimpinnya sendiriBACA JUGA: Massa Gerindra Menyemut Ke GBK
Perubahan hanya bisa terjadi harus dimulai dari pemimpin, bukan sistem."Dalam orasi politiknya dihadapan ribuan kader dan simpatisan Partai Hanura yang memadati gedung olahraga Ken Arok Malang, Wiranto menjelaskan bahwa Kota Malang sudah tidak asing lagi bagi dirinya.
"Kota Malang khususnya dan Jawa Timur umumnya merupakan daerah yang punya andil besar dalam proses karir hingga saya jadi Panglima TNI," ujar Wiranto.
Dia juga menyampaikan optimismenya bahwa di Jawa Timur Partai Hanura akan memperoleh suara secara signifikanUntuk itu gunakan hak pilih sesuai dengan hati nurani masing-masing, ujarnya.
Barisan Dukung Wiranto
Menyikapi munculnya spanduk bertuliskan 'Barisan Gus Dur Dukung Wiranto' yang digelar secara bersamaan dengan kedatangan Wiranto di gedung olahrga, Ketua Umum DPP Partai Hanura menyikapi hal itu sebagai kejadian biasa dalam sebuah demokrasi.
"Yang memilih itu siapa? Kan rakyatJangan direcoki lagiArtinya suara seorang tokoh sama nilainya dengan suara seorang rakyatJadi biarkan dinamika itu berjalan sebagai konsekuensi dari demokrasi," tegasnya.
Selain mendengarkan orasi politik dari Ketum Partai Hanura, para kader dan simpatisan Hanura juga disuguhi panggung terbuka yang diisi oleh berbagai acara kesenian rakyat Jawa Timur.
Sementara disepanjang jalan yang mengelilingi gedung olahraga Ken Arok, para kader Hanura melakukan konvoi menggunakan kendaraan truk terbuka.(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampanye di BK, Massa PKS Terbesar
Redaktur : Tim Redaksi