Kampanye di BK, Massa PKS Terbesar

Rencana Duetkkan SBY-HNW Makin Kuat

Selasa, 31 Maret 2009 – 09:16 WIB
MASSA TERBANYAK- Presiden PKS, Tifatul Sembiring saat kampanye akbar di hadapan puluhan ribu massa PKS di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (30/3). Foto Agung Rahmadiansyah/Radar Surabaya
JAKARTA - Kampanye rapat umum putaran terakhir PKS di Gelora Bung Karno (30/3) kemarin benar-benar menunjukkan kebesaran massa pendukungnya di JakartaSekitar seratus ribu simpatisan tumplek blek memutihkan tribun stadion

BACA JUGA: Hadi Utomo Sambangi Kantor PDP

Solidnya massa parpol putih luar biasa besar dibandingkan dengan massa Partai Golkar dan Partai Demokrat yang berkampanye di tempat yang sama.

Kampanye PKS di Gelora Bung Karno, Senin (30/03), memang terhitung semarak
Seluruh kursi di tribun yang mampu menampung 78 ribu orang habis tak tersisa

BACA JUGA: JK Terima C4 di Menteng

Bila ditambah dengan mereka yang berdiri di pinggir lapangan, diperkirakan jumlah massa yang hadir mencapai seratus ribu orang.

Acara yang dipandu presenter sekaligus komedian "Extravaganza" Tike Priyatna Kusumah kian meriah dengan hadirnya tiga band kondang
Yakni, Coklat, BIP, dan Gigi yang masing-masing menampilkan dua lagunya

BACA JUGA: PKS Ajak PKB Kembali Usung SBY

Tifatul Sembiring sendiri sempat berduet dengan Ipang BIP menyanyikan lagu Harapan Itu Masih Ada yang menjadi Jingle iklan PKS.

Tampak Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryaman, Bupati Bekasi Sa’dudin, caleg DPR dapil DKI III Adang Daradjatun, putra bung Tomo –Bambang Sulistomo, dan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Mohammed Amin Al Khayyat.

Dalam orasinya, Ketua Umum PKS Tifatul Sembiring meminta kadernya agar berhati-hati dalam memilih calon wakil rakyatDia mengingatkan, salah satu fungsi parpol adalah sebagai lembaga pengkaderanTifatul lalu mengkritik beberapa parpol lain yang cenderung instan dalam merekrut calon-calon legislatifnya“Apabila sampah yang masuk maka sampah pula yang akan keluarKita tidak akan rela jika politisi busuk dan koruptor ikut duduk di DPR,” paparnya.

Kampanye PKS kemarin sepertinya juga semakin menegaskan dukungannya terhadap pencalonan Hidayat Nur wahid untuk berpasangan dengan SBY sebagai cawapresBuktinya, ketua MPR yang juga mantan Ketua Umum PKS ini sempat diarak keliling stadion menggunakan mobil terbukaArak-arakan tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan Hidayat sebagai tokoh PKS yang layak sebagai pimpinan nasional.        

Menurut pengamat politik UI Firmanzah, riuhnya massa PKS pada kampanye kali ini memang wajarSetidaknya ribuan jumlah massa fanatik yang hadir di GBK telah merepresentasikan 40 persen lebih suara Adang Daradjatun pada pilkada DKI yang laluNamun demikian kebesaran massa PKS di ibu kota belum bisa menjadi parameter nasional.

Disinggung mengenai peluang SBY-HNW yang kian tegas dinyatakan PKS, corporate communication UI ini menyatakan, kemungkinan tetap besarLebih lagi dengan tingkat elektabilitas SBY sebagai incumbent yang masih tinggiNamun demikian, jika keduanya berpasangan, Firmanzah memprediksi bakal terjadi perubahan konsep ekonomi yang cukup signifikanPasalnya, kedua parpol relatif memiliki pandangan berbeda tentang konsep pembangunan ekonomi.

Jika memang benar SBY-HNW bersatu, lalu bagaimana dengan tim ekonomi SBY yang selama lima tahun terakhir sudah bekerja? Firmanzah memprediksi beberapa nama seperti Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan tetap bakal dipertahankanYang bakal menjadi target PKS justru adalah kursi Menteri BUMN“Saya kira yang akan diganti Menteri BUMN pak Sofyan Djalil itu,” ungkapnya.

Penggantian Sofyan Djalil sendiri, masih menurut prediksi Firmanzah, bukan bertolak belakang pada tingkat keberhasilan personal yang dianggap kurang, melainkan lebih pada internal misi PKSSebagaimana diketahui, belakangan PKS memiliki concern yang cukup tinggi terhadap masalah-masalah kekayaan negara“Yang pasti PKS akan memasukkan orangnya untuk fokus disana,” pungkasnya(did/pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Bolehkan Quick Count


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler