jpnn.com - JAKARTA -- Usai memberikan hak suara, ratusan masyarakat antusias mendekati Ketua Umum Partai Hanura Wiranto di Tempat Pemungutan Suara 10, RT 1 RW 2, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (9/4).
Wiranto sudah mengikuti serangkaian prosesi pencoblosan. Jari kelingking kanannya juga sudah dicelupkan tinta. Wiranto pun langsung dikerubuti wartawan, yang tak mau kehilangan momen.
BACA JUGA: Wiranto: Bukan Perang, Tetap Berjuang
Mantan Panglima ABRI itu menegaskan, pemilu merupakan hak politik masyarakat, bukan merupakan pertempuran.
"Ini bukan merupakan pertempuran di antara kita. Tapi, ini konteks demokrasi yang harus dipertontonkan pada dunia," kata Wiranto.
BACA JUGA: Akil Mochtar Isyaratkan Pilih Nomor Lima
Wiranto menegaskan bahwa pemilu merupakan saat untuk memilih pemimpin yang terbaik. Menurutnya, pemilu harus jujur.
"Jangan sampai mendapatkan pemimpin hasil rekayasa yang tidak jujur. Memanipulasi kualitas pemimpin dengan berbagai cara, maka yang rugi adalah masyarakat Indonesia," kata Wiranto.
BACA JUGA: Anas: Kalau Ada Pak SBY, Saya Pilih Dia
Ia mengatakan memilih merupakan untuk kepentingan Indonesia lima tahun ke depan. Masyarakat harus paham siapa yang dipilih.
Soal hasil pemilu, Wiranto enggan berspekulasi. Kata dia, lebih baik menunggu hasilnya. Bahkan, ketika ditanya kemungkinan akan berkoalisi ia menjawab diplomatis.
"Sudah ada. Tunggu saja," kata Wiranto saat ditanya apakah sudah ada parpol lain yang mendekati Hanura untuk mengajak berkoalisi.
Yang jelas Wiranto menegaskan, Hanura sekarang lebih kuat dibanding sebelumnya. "Dalam artinya semangat kuat, agresifitasnya kuat, secara struktural kuat, organisasinya kuat," kata Wiranto lagi.
Menurutnya, kekuatan Hanura dari pusat, provinsi, kabupaten kota, sebagai organisasi sudah stabil. "Harapan saya hasilnya tentunya lebih bagus," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Usut 906 Surat Suara Hilang di NTT
Redaktur : Tim Redaksi