Wisatawan Makin Betah Habiskan Waktu di NTB

Jumat, 06 Oktober 2017 – 01:40 WIB
Ilustrasi kedatangan turis. Foto: Sigit Setyo/Radar Lombok/JPNN

jpnn.com, LOMBOK - Wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik makin betah menghabiskan waktu di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang pada Agustus 2017 mencapai 58,79 persen.

BACA JUGA: Usung Tagline Anyar, Jabar Pede Pariwisata Makin Berkibar

Angka itu naik 3,80 persen dibandingkan TPK Juli 2017 yang sebesar 54,99 persen.

TPK Agustus 2017 juga meningkat 16,62 persen dibandingkan periode yang sama 2016 lalu.

BACA JUGA: Festival Pesona Saronde Jadi Ajang Promosi Gorontalo Utara

Sementara itu, rata-rata lama menginap (RLM) tamu hotel bintang pada Agustus 2017 tercatat 2,13.

Artinya, ada kenaikan 0,09 hari dibandingkan dengan RLM Juli 2017 sebesar 2,04 hari.

BACA JUGA: Menpar: Jangan Minder Soal Pariwisata Indonesia

Jika dibandingkan dengan RLM Agustus 2016 yang hanya 1,67, ada kenaikan 0,46 hari.

Jumlah tamu yang menginap di hotel bintang pada Agustus 2017 tercatat 97.060 orang.

Jumlah itu melesat 36,11 persen dibandingkan tamu sepanjang Juli 2017 yang berjumlah 71.311 orang.

Bila dikomparasikan dengan tamu menginap pada Agustus 2016 yang berjumlah 72,494 orang, ada lesatan sebesar 33,89 persen.

Di sisi lain, TPK hotel nonbintang  pada Agustus 2017 tercatat 27,41 persen. Angka itu naik 2,86 poin dibandingkan TPK Juli 2017 yang sebesar 24,55 persen.

Sementara itu, RLM hotel nonbintang pada Agustus 2017 sebesar 1,74 hari. Ada kenaikan 0,70 hari dibandingkan RLM hotel nonbintang Juli 2017 yang sebesar 1,67 hari.

“Berdasarkan kelas hotel, TPK tertinggi dicapai oleh hotel bintang lima sebesar 83,37 persen,” ujar Kepala BPS NTB  Endang Tri Wahyuningsih, Selasa (3/10).   

Di sisi lain, sepanjang Agustus lalu, sebanyak 4.611 turis asal Malaysia berkunjung ke Lombok.

Jumlah itu membuat turis asal Malaysia menjadi penyumbang angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terbesar ke Lombok.

Posisi kedua ditempati turis asal Tiongkok sebanyak 1.119. Sementara itu, tempat ketiga diduduki turis asal Korea Selatan dengan jumlah 799 orang.

“Adanya penerbangan langsung Korea Selatan menuju Lombok cukup positif meningkatkan kunjungan wisatawan ke Lombok,” kata Endang.

Meski begitu, dia berharap penerbangan langsung menuju Lombok terus ditambah.

Menurut dia, hal itu menjadi salah satu cara ampuh untuk mengggenjot kunjungan wisman.

“Untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing ke Lombok, sangat penting dibuka penerbangan langsung dari beberapa negara,” kata Endang.  

Di sisi lain, Dinas Pariwisata Provinsi NTB terus berjuang menambah penerbangan internasional menuju Lombok.

Salah satu yang sudah terwujud adalah penerbangan langsung Korea Selatan-Lombok Internasional Airport (LIA).

Penerbangan itu menggunakan pesawat charter flight milik Maskapai Korean Air jenis Airbus 330-200.   

Minggu (1/10) lalu, untuk keempat kalinya Korean Air membawa 160 turis asal Negeri Ginseng ke Lombok.   

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal mengatakan, pihaknya harus berjuang keras mewujudkan penerbangan langsung itu.

Dia juga mengapresiasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang memberikan dukungan maksimal.

“Alhamdulilah, Korean Air mengawali melakukan penerbangan langsung ke Lombok meskipun masih menggunakan skema charter flight,” jelas Faozal.  

Dia menambahkan, penerbangan itu selalu penuh. Menurut Faozal, hal itu mengindikasikan bahwa pariwisata NTB menjadi favorit wisman asal Korsel. (luk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Destinasi Utama Pariwisata, Menhub: itu Jadi Potensi Kami


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler