Wishnu Dewanto: Munas Hanura Harus Jadi Ajang Evaluasi Kepemimpinan OSO

Senin, 16 Desember 2019 – 02:17 WIB
Kader Hanura sekaligus salah satu tokoh yang terlibat dalam pendirian Partai Hanura, Wishnu Dewanto. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Hanura mengagendakan untuk menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada 17-19 Desember 2019.

Wishnu Dewanto, selaku kader sekaligus salah satu tokoh yang terlibat dalam pendirian Partai Hanura angkat bicara terkait pelaksanaan Munas tersebut.

BACA JUGA: Inas: Jangan-jangan Subagyo HS Ngiler Jadi Ketum Hanura

Menurut Wishnu, kader Hanura sebaiknya lebih fokus menjadikan Munas untuk ajang evaluasi kegagalan kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) dalam mengantarkan Hanura lolos mendapatkan kursi di DPR RI. Wishnu juga mempertanyakan komitmen Pakta Integritas yang dilanggar oleh OSO.

Dia mengingatkan kader Hanura untuk tidak menjadikan Munas sebagai ajang mencari muka kepada OSO dengan gembar-gembor memilih kembali OSO secara aklamasi.

BACA JUGA: Wiranto Diminta Segera Mundur Dari Ketua Dewan Pembina Hanura

“Jangankan mencalonkan kembali untuk aklamasi dalam Munas, sebelum Munas pun seharusnya OSO sudah mengundurkan diri sesuai isi Pakta Integritas yang ditandatanganinya,” kata Wishnu dalam keterangan persnya, Minggu (15/12).

Menurut Wishnu, Munas bagi kader yang punya Hati Nurani khususnya kader lama yang tahu sejarah sebaiknya dijadikan ajang untuk evaluasi internal atas kegagalan Partai Hanura yang dipimpin oleh OSO dalam mendapatkan kursi di DPR RI dan harus berani bersikap tolak OSO untuk Ketua Umum.

BACA JUGA: Peserta Rapimnas Aklamasi Minta OSO Kembali Pimpin Hanura

Terpisah, Ketua DPP Partai Hanura Inas N Zubir mempertanyakan pemahaman Jenderal Purnawirawan Subagyo HS tentang definisi Pakta Integritas.

“Sangat parah pemahaman Jenderal Purnawiran Subagyo HS, mantan anggota wantimpres periode 2015-2019 yang lalu, karena tidak tahu tentang definisi Pakta Integritas,” kata Inas dalam keterangan persnya, Minggu (15/12).

Padahal, menurut Inas, arti dan makna pakta integritas adalah janji untuk bersunggguh-sungguh menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, dan patuh kepada peraturan perundang-undangan serta kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

“Apakah ada pakta integritas yang dibuat oleh Bang OSO (Oesman Sapta Odang, red) yang sesuai dengan definisi pakta integritas tersebut di atas? Ternyata tidak ada sama sekali! Sedangkan surat yang dibuat oleh Wiranto Cs lalu ditandatangani oleh bang OSO bukanlah pakta integritas, melainkan komitmen yang point demi point-nya saling berkaitan, di mana jika salah satu point tidak terpenuhi, maka bukan berarti gagal melaksanakan komitmen,” kata Inas.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler