BACA JUGA: Milan Tidak Butuh Kaka
Salah satu hasil pertemuan itu, Persebaya diberikan deadline 15 Oktober untuk mengajukan pendaftaran yang sah.Tapi sebelum deadline itu terlalui, Wishnu Wardhana pemimpin pengcab yang menjadi rival Saleh, terus berjuang
BACA JUGA: Ambisi Menang Lagi di Gajayana
"Ya, berkasnya yang akan kami sampaikan sudah siap," kata Wishnu kemarin (12/10).Dalam pertemuan tersebut, Wishnu akan meyakinkan bahwa pengcab yang dipimpinnya juga berhak mendaftarkan Persebaya ke PT LI untuk ikut Divisi Utama
BACA JUGA: Timnas Menang di Kebun Kentang
"Sekalipun Pak Saleh sedang diskorsing, kan masih ada pengurus lainnya," ujar Andi.Tapi Andi enggan menyebut pertemuan Wishnu dan Nurdin hari ini akan menjadi penentu atas teka-teki pendaftaran Persebaya"Ya tergantung pada semuanya, termasuk bergantung pada Pak Saleh," tuturnya.
Saleh sendiri sudah bertekad melaporkan siapapun yang mengesahkan pendaftaran Persebaya selain dari pihaknya"Kalau dualisme pengcab kami masih maklumi karena masih ada celahTapi kalau dualisme Persebaya, kami sudah tidak bisa maklumi karena ini jelas kejahatanKami akan laporkan ke kepolisianSaya juga sudah sampaikan itu kepada Pak Andi," terangnya.
Dia menyatakan bahwa sejak Juli 2009 lalu, PT Persebaya dan sejumlah detilnya sudah terdaftar di DepkumhamArtinya, pemakaian nama dan rincian yang sama seperti yang terdaftar di Depkumham bisa diartikan sebagai tindak kejahatan.
Soal komposisi saham di dalam PT tersebut, Saleh menyatakan bahwa pemkot tetap berhakSalah satu opsi penghitungan nilai saham pemkot di Persebaya, kata dia, salah satunya dengan menyetarakan nilai aset pemkot yang digunakan Persebaya"Jadi salah satu opsinya, aset pemkot yang hari ini digunakan Persebaya nantinya bisa dihitung menjadi nilai saham pemkot di Persebaya," ujarnya.
"Selama ini, pemkot tidak bisa membentuk badan hukum jika badan usaha yang dinaungi badan hukum tersebut merugi," katanyaPemkot, lanjut dia, baru bisa memiliki badan hukum jika badan usaha tersebut menuai keuntunganKarenanya, Saleh menyatakan bahwa mayoritas saham Persebaya bisa diambil pemkot jika Persebaya sudah menuai keuntungan.
"Tidak perlu menunggu kerja sama dengan konsorsium selama lima tahunKalau satu atau dua tahun mendatang Persebaya sudah untung, pemkot bisa memegang saham mereka," ujarnya.
Selain menunggu kepastian akan nasib Persebaya pada 15 Oktober nanti, PT LI juga akan memastikan keikutsertaan Persitara hari ini"Kalau Persitara masih akan kami tunggu sampai besok (hari ini)Sementara, PSDS Deli Serdang sudah dipastikan tidak ikut karena tidak ada dana," ungkap Andi.
Di sisi lain, sejumlah tim juga berharap berkah dari absennya klub-klub yang seharusnya berlaga di Divisi Utama tersebutManajer Persekaba Blora Amin Farid berharap timnya bisa mengisi tempat kosong yang sudag pasti ditinggalkan PSDS.
Dia menyatakan bahwa timnya bertengger di peringkat sembilan Divisi I musim laluSementara yang langsung promosi sampai peringkat delapan"Sesuai edaran BLAI (Badan Liga Amatir Indonesia) seharusnya kami mendapatkan prioritasOleh sebab itu, kami sangat berharap kami bisa promosi ke Divisi UtamaKarena sebelumnya kami juga banyak melakukan persiapan," ungkap Amin(uan/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marcos Senna Bawa Aroma Samba
Redaktur : Tim Redaksi