Wisma Atlet Ditutup, Erick Thohir: Pertanda Baik untuk Indonesia

Minggu, 25 Desember 2022 – 19:38 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai pemberentian operasional rumah sakit darurat Wisma Atlet itu menjadi tanda baik untuk Indonesia. Ilustrasi Foto: Dok. Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi mengenai rumah sakit darurat (RSDC) Wisma Atlet yang akan berhenti menanggani pasien Covid-19.

Dia menilai pemberentian operasional itu menjadi tanda baik untuk Indonesia.

BACA JUGA: Erick Thohir Mengunggah Video Tikus Ikut Rapat, Pakar Hukum Merespons Begini

"Ini menjadi pertanda baik untuk Indonesia agar bisa maju ke depan," kata Erick Thohir dalam siaran persnya, Minggu (25/12).

Menurut Erick, kehadiran Wisma Atlet Kemayoran awal pandemi menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk melindungi rakyat.

BACA JUGA: Prestasi Gemilang Erick Thohir jadi Perhatian Khusus dari Masyarakat

Dia mengatakan Wisma Atlet Kemayoran mempunyai andil besar dalam keberhasilan penanganan pandemi Covid-19.

"Kami tentu masih ingat, saat awal pandemi, seluruh pihak, dari TNI, Polri, kementerian lain, BUMN, tenaga kesehatan, hingga swasta, bahu-membahu mendirikan RS khusus untuk penanganan Covid-19," ujarnya.

BACA JUGA: Soal Nasib RSDC Wisma Atlet Kemayoran Saat Endemi, Mayjen TNI Budiman Bilang Begini

Dia menyebut sejumlah BUMN saling bekerja sama untuk salurkan alat kesehatan dan pelayanan di Wisma Atlet.

Selain itu, dia mengatakan BUMN konstruksi seperti PT Waskita Karya, Adhi Karya, PP, dan Wijaya Karya saling bekerja sama untuk melakukan pengerjaan dan perbaikan fisik bangunan untuk menjadi tempat isolasi yang representatif.

"Holding BUMN RS yang baru terbentuk, Indonesia Healthcare Corporation (IHC), langsung bekerja sama dengan TNI untuk menyediakan tenaga kesehatan," ucap Erick.

Sementara itu, Mantan Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayor Jenderal TNI (Purn.) Tugas Ratmono mengatakan kehadiran Wisma Atlet Kemayoran tak lepas dari dukungan Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir, terutama penyaluran alat kesehatan dan obat-obatan.

"Jadi, kalau kamu lihat dari awal bagaimana membangun RSDC Wisma Atlet, bantuan alat kesehatan seperti tempat tidur dan juga obat-obatan berasal dari Kementerian BUMN," ujar Ratmono.

Dia mengatakan Menteri Erick kala itu mengerahkan BUMN bergerak cepat membantu pendirian RS Wisma Atlet Kemayoran.

Lebih jauh, dia Ratmono menyampaikan kehadiran Wisma Atlet tak lepas dari Kementerian dan Lembaga lainnya seperti Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan TNI/Polri.

"Jadi, untuk pembangunan fisik itu disiapkan oleh Kementerian PUPR. Kemudian sistem pelayanan itu antara Kemenkes dan Kesehatan TNI/Polri," ujar Ratmono.

Dia mengungkapkan, Kementerian dan Lembaga terkait memiliki peran luar biasa dalam pembangunan awal Wisma Atlet Covid-19.

"Jadi, saya kira itu yang terjadi saat itu sampai beberapa kurun waktu masih berjalan terus. Setelah itu, baru mulai alur untuk obat dikendalikan oleh Kementerian Kesehatan dan lainnya dikendalikan oleh BNPB," pungkasnya," (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamdalah, Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Berkurang Ratusan Orang


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler