JPNN.com

Akhirnya Wisma Habibie & Ainun Dibuka untuk Umum

Kamis, 16 Januari 2025 – 14:14 WIB
Akhirnya Wisma Habibie & Ainun Dibuka untuk Umum - JPNN.com
Ilham Habibie, Nadia Habibie, dan Reza Rahadian saat pembukaan Wisma Habibie & Ainun (WHA) di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan pada Kamis (16/1). Foto: Dedi Yondra / JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wisma Habibie & Ainun (WHA) yang merupakan rumah pribadi sekaligus kepresidenan dari Bacharuddin Jusuf Habibie dan Hasri Ainun Habibie resmi dibuka secara eksklusif sebagai sebuah historical landmark.

Acara pembukaan serta peluncuran WHA yang berlokasi di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan digelar pada 16 Januari 2025.

BACA JUGA: The Habibie Center Soroti Tantangan & Peluang Masa Depan Demokrasi

Kegiatan tersebut sekaligus menandai pengenalan WHA kepada publik sebagai ruang mengenang perjalanan hidup inspiratif dari Presiden Ke-3 Republik Indonesia dan Ibu Negara tercinta yang mengabadikan nilai-nilai cinta, intelektual, dan demokrasi.

Nadia Habibie sebagai Duta Wisma Habibie & Ainun mengatakan bahwa keluarga bersatu untuk menjalankan amanat Habibie dan Ainun agar rumah pribadinya bermanfaat untuk rakyat dan bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Pitra Romadoni Nasution Nilai Ilham Habibie Sosok yang Tepat Pimpin Jabar

"Doa dan harapan ini diabadikan dalam sebuah plakat di sebuah sudut tembok di WHA pada saat peresmian bangunan perpustakaan, yang ternyata hari itu, 11 Agustus 2009, adalah hari ulang tahun terakhir Eyang Ainun sebelum wafat pada 2010," kata Nadia Habibie di Wisma Habibie & Ainun, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/1).

Cucu Habibie itu menjelaskan, WHA adalah manifestasi dari filosofi hidup Habibie & Ainun yang menjunjung tinggi cinta kepada Tuhan, cinta sesama manusia, dan cinta kepada karya manusia sebagai kompas moral.

BACA JUGA: Pilkada Jabar 2024: PKB Usung Acep-Gita, PKS & NasDem Dukung Syaikhu-Ilham Habibie

Bukan sekadar hunian, WHA menjadi tempat Habibie & Ainun berbagi cinta dan pengabdian satu sama lain, hingga menjadi tempat disemayamkan sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

"Kami berharap para tamu dapat menikmati perjalanannya di Wisma Habibie & Ainun. Semoga kisah, nilai, dan cita-cita yang ditemui di sini menyalakan semangat inspirasi untuk menjalankan hidup yang lebih bermakna," beber Nadia Habibie.

Di setiap sudut WHA, tersimpan nilai-nilai mendalam yang tercermin pada karya seni, seperti panel elemen budaya ragam wilayah Nusantara, aneka flora dan fauna khas benua maritim Indonesia, hingga panel simbol agama-agama yang menggambarkan harmoni keyakinan di tanah air ini yang dapat hidup berdampingan.

Sinergi positif antara budaya dan agama, menghasilkan keyakinan Iman dan Taqwa. Apabila diseimbangkan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, akan membawa manusia menjalankan hidup yang lebih bermakna, sehingga dapat bermanfaat bagi sekitar, seperti mata air.

Rumah tersebut juga menjadi saksi perjalanan cinta mereka yang penuh inspirasi, termasuk dedikasi mereka terhadap bangsa.

Perpustakaan yang ada di WHA melambangkan semangat pencerahan intelektual dan pusat keunggulan peradaban,
sedangkan Rumah Pendopo yang dibangun sejak 1978 menjadi ruang penting dalam sejarah demokrasi Indonesia, terutama pada masa Reformasi.

Tidak hanya menjadi rumah bersejarah dengan deretan karya seni dan budayanya, WHA juga menjadi saksi lahirnya lebih dari 200 perubahan regulasi yang disahkan selama era reformasi yang dipimpin BJ Habibie di masa perjuangan demokrasi.

Walaupun wisma itu masih digunakan untuk berbagai kegiatan keluarga, WHA juga memberikan kesempatan eksklusif untuk menggunakannya sebagai tempat diskusi intelektual dan filosofis, serta acara perayaan momen spesial organisasi, keluarga maupun individu, yang sejalan dengan nilai-nilai kehidupan Habibie & Ainun.

Momen pembukaan serta peluncuran WHA, turut dihadiri oleh aktor Reza Rahadian yang sempat memerankan karakter BJ Habibie dalam film Habibie & Ainun.

Dalam kesempatan itu, dia mengenang kepribadian, pembelajaran, serta nasihat yang didapat dari Habibie di tempat tersebut.

"Tempat ini memiliki arti sangat besar. Semua bagian, ruangan, hingga patung itu punya arti bagi Eyang Habibie," ucap Reza Rahadian.

"Saat memerankan beliau, saya cari tahu soal pandangannya, semua dipaparkan sangat rinci, selama 3 hari saya ke sini, interaksi sampai 6 jam per hari," tambahnya.

WHA akan dibuka secara eksklusif untuk publik dengan tur sejarah mulai Februari 2025, agar dapat belajar dari masa lalu sekaligus menginspirasi masa depan.

Masyarakat punya kesempatan untuk mengunjungi ruang-ruang ikonik, seperti Perpustakaan pribadi Habibie, area Pendopo tempat dilangsungkannya pertemuan penting di detik-detik yang menentukan Indonesia, koleksi miniatur pesawat, dan berbagai pengalaman berkesan lainnya.

Apabila ingin berkunjung ke Wisma Habibie & Ainun, masyarakat dapat mendaftar melalui tautan bit.ly/wismahabibieainun.

Pengunjung WHA bakal diperlihatkan sejumlah ruangan seperti Perpustakaan Habibie & Ainun, yang menyimpan 5.000 buku dan berbagai koleksi karya seni, seperti lukisan potret Habibie dan Ainun karya Basuki Abdullah, hingga miniatur pesawat N250 & CN235,

Beberapa bagian lainnya di Wisma Habibie & Ainun yakni Taman Intelektual, Jembatan Pencerahan, Pendopo Habibie Ainun, Foyer Pendopo, Aula Pendopo, Ruang Memorial, dan lainnya. 

(ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler