jpnn.com, SURABAYA - Kolaborasi offline dan online membuat roda bisnis berjalan lebih efisien. Baik soal teknologi informasi hingga administrasi. Hal itu yang dijalankan PT Wismilak Inti Makmur Tbk. Itu tidak lepas dari perubahan zaman yang serbacepat. Orang-orang otomatis dituntut harus berkolaborasi dengan teknologi informasi. ''Contohnya, online dapat dimanfaatkan untuk membantu bisnis lebih efisien dan transparan dari segi informasi sampai administrasi,'' ujar Direktur Utama Wismilak Ronald Walla.
Pria 46 tahun itu menuturkan, penggunaan online di industri tembakau lebih bertujuan memberikan informasi dan knowledge yang lebih lengkap. Terutama terkait dengan produk Wismilak kepada konsumen. Jadi, para pelanggan tidak perlu repot-repot lagi datang ke toko atau kantor hanya untuk bertanya tentang produk. Selain itu, sistem online dapat dimanfaatkan untuk berjualan lewat e-commerce meski saat ini kontribusi dari penjualan online belum begitu besar.
BACA JUGA: Nasir Minta PTN Harus Siap Hadapi Era Disruption Innovation
''Delivery produk Wismilak tentu lewat offline. Nah, tandanya bahwa kami juga sudah berkolaborasi antara online dan offline,'' kata Ronald. Wismilak mengembangkan website perusahaan sebelum 2000.
Ronald menyadari, industri rokok adalah bagian dari industri konsumsi yang sangat dipengaruhi daya beli. Karena itu, Ronald beranggapan bahwa transformasi atau shifting dalam pengelolaan bisnis sebuah perusahaan sangat dibutuhkan. Misalnya, melakukan pemasaran yang terencana untuk menjaga gross margin dan meningkatkan perolehan angka penjualan.
Salah satu transformasi yang telah dilakukan Wismilak adalah penerapan sistem enterprise resource planning (ERP). Tujuannya, memperoleh pengolahan data perusahaan dengan cepat, serta menghasilkan produktivitas dan efisiensi yang mendukung tujuan perusahaan dalam bisnis global. ''Bagi kami, sistem perusahaan harus saling terkoneksi dan terintegrasi di setiap lini usaha dengan memberikan informasi secara real time, termasuk dalam pengolahan data,'' jelasnya.
Menurut pria yang gemar berorganisasi tersebut, data dari lapangan sangatlah penting bagi Wismilak. Sebab, data tersebut merupakan kunci untuk membuat sebuah dasbor bisnis tetap on the track sesuai dengan target. Selain itu, data digunakan untuk menganalisis pasar sehingga bisa menjadi bahan memprediksi market. Juga, sebagai acuan dalam menentukan langkah yang akan dikerjakan perusahaan selanjutnya dalam memperluas pasar.
''Dari segi hardware hingga software sudah ada. Tinggal memanfaatkan data-data tersebut dengan maksimal sekaligus melihat apa saja yang penting untuk melakukan action yang cepat, akurat, dan relevan,'' terangnya.
Di sisi lain, putra pasangan Willy Walla dan Rosalina Ali itu mengungkapkan, pada era disrupsi ini, tantangan terbesarnya adalah berkompetisi dengan ide. Percuma bila memiliki ide besar, tetapi tidak mengetahui cara mengeksekusi ide tersebut. Karena itu, menganalisis menjadi hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Diharapkan, eksekusi terhadap ide yang dijalankan bisa sesuai dengan harapan. ''Contoh konkretnya di Wismilak, kami selalu menganalisis hasil penjualan setiap minggu dan bulan. Area mana yang daya belinya meningkat, daerah mana yang traffic pengunjungnya lebih banyak, kami bakal fokus merencanakan strategi ke tempat itu,'' paparnya.
Selain itu, Wismilak menerapkan konsep good manufacturing practices (GMP). Konsep tersebut memastikan semua proses produksi dilakukan dengan terencana, sistematis, dan terkendali. Baik dari sisi material, proses, maupun produk. Sebab, hal-hal seperti itu berkaitan dengan mutu produk yang dihasilkan untuk kepuasan pelanggan. Perseroan juga telah berupaya meningkatkan efisiensi melalui pembangunan fasilitas produksi. Menurut Ronald, pengeluaran modal dalam relokasi pabrik dapat menjadi langkah strategis untuk membentuk penguatan profitabilitas secara berkelanjutan. Selain itu, perusahaan akan terus memperluas peluang pasar di sektor filter.
''Penjualan filter kami tahun lalu sangat baik,'' tuturnya. Pada 2017, Wismilak mengalami kenaikan penjualan filter 58,6 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk mengimbangi permintaan yang cukup tinggi di segmen filter, perusahaan telah membeli tiga mesin baru tahun ini. (Charina Marietasari/c14/oki)
Redaktur : Tim Redaksi