jpnn.com, JAKARTA - Pemain Timnas Indonesia Witan Sulaeman mengungkapkan kondisi pemain Garuda Muda seusai gagal mendapat tiket ke Olimpiade Paris setelah kalah 0-1 atas Guinea di babak playoff, Kamis (9/5).
Menurutnya, ikatan mental atau chemistry antara para pemain sudah terjalin dengan baik selama Piala Asia U-23 sehingga menjadi modal untuk lebih baik dalam berprestasi ke depan.
BACA JUGA: Begini Evaluasi Timnas Putri U-17 Indonesia Setelah Menelan 2 Kekalahan Telak
"Chemistry kami sudah terjalin dengan baik. Makanya setiap pertandingan kami lebih padu untuk mengikuti instruksi pelatih," kata Witan.
Hal itu disampaikan Witan saat tiba di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta bersama rombongan pemain dan ofisial usai pulang dari Paris pada Sabtu (11/5) pagi.
BACA JUGA: PSSI Mengecam Aksi Rasis Fan Timnas Indonesia ke Pemain Guinea
Witan membeberkan banyak pelajaran yang telah diambil selama satu bulan lebih menjalani training camp (TC) untuk menghadapi Piala Asia U-23 di Qatar beberapa waktu yang lalu.
Indonesia yang awalnya dianggap sebelah mata, tetapi pada akhirnya mampu melangkah sampai ke babak semifinal.
BACA JUGA: Timnas U-23 Indonesia Gagal Lulus Olimpiade, Apa Agenda Shin Tae Yong Berikutnya?
Witan pun menilai hasil itu merupakan sesuatu yang harus sama-sama diapresiasi oleh semua pihak karena tim pelatih dan pemain sudah bekerja keras.
Dia meyakini sepak bola Indonesia sedang berada di jalur yang positif untuk berkembang sehingga berharap bisa lebih baik lagi ke depan saat bermain membela timnas.
Terkait penunjukkan dirinya sebagai kapten dalam pertandingan play-off melawan Timnas Guinea U-23, Witan mengaku hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk Indonesia dan mempertanggungjawabkan amanah dari pelatih sebaik mungkin.
"Menurut saya siapa pun kaptennya, semua berhak untuk berbicara (menyampaikan pendapat) dan saling menegur satu sama lain," ujar pemain Bhayangkara FC itu.
Witan mengimbau agar para suporter terus mendukung Timnas Indonesia.
Jika mau mendukung atau mengkritik, tambah dia, maka lakukan dengan cara yang benar atau positif.
Selama mengikuti Piala Asia U-23 di Qatar, Witan menjadi kekuatan utama skuad Garuda Muda untuk membombardir lawan.
Pemain sayap itu mencetak satu gol dan satu assist.
Namun, di luar itu dia juga berkontribusi besar untuk mendongkrak performa tim.
Pemain kelahiran 8 Oktober 2001 itu telah menjadi aktor utama di balik lima gol timnas saat mengarungi turnamen tersebut.
Dalam Piala Asia yang lalu, Indonesia harus puas dengan rekor tiga kali menang dan dua kali kalah sampai babak semifinal.
Pada perebutan tempat ketiga, Indonesia kembali harus menelan kekalahan dari Irak dengan skor 1-2.
Dalam usaha terakhir agar bisa tampil di Olimpiade Paris 2024 melalui laga play-off sebagai perwakilan Asia melawan Guinea dari Afrika, skuad Garuda Muda kembali harus menelan pil pahit dengan skor tipis 0-1.
Kekalahan dari perwakilan Afrika membuat Garuda Muda harus mengubur mimpi untuk bisa tampil di pesta olahraga multicabang terbesar di dunia itu pada Juli mendatang. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi