jpnn.com, BANDA ACEH - Seorang warga negara Filipina dievakuasi Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banda Aceh dari kapal tanker berbendera Liberia, MV Delta Blue.
Baclayo Willy (33), WN Filipina yang juga seorang anak buah kapal (ABK) kapal tanker, itu dievakuasi setelah mengalami cedera di bagian kepala saat bekerja.
BACA JUGA: Kata Pemadam Seusai Evakuasi Ring yang Menjepit Anu Pria di Tangerang, Agak Geli Gimana Gitu
"Warga negara Filipina tersebut merupakan anak buah kapal tanker dengan nama MV Delta Blue. Yang bersangkutan dievakuasi karena mengalami cedera di bagian kepala," kata Kepala Basarnas Banda Aceh Budiono di Banda Aceh, Jumat (17/6).
Budiono mengatakan MV Delta Blue berlayar dari Singapura.
BACA JUGA: WN Filipina Ini Masuk NTT Melalui Jalur Tikus, Tim Intelijen Bertindak
Dalam pelayaran, korban Baclayo Willy mengalami kecelakaan kerja di kamar mesin menyebabkan luka di bagian kepala.
"Permintaan evakuasi disampaikan Kapten MV Maersk Vigo pada Kamis (16/6) sekitar pukul 19.35 WIB.
BACA JUGA: Basarnas Tutup Pencarian Korban KM Ladang Pertiwi, 15 Korban Dinyatakan Hilang
Dari informasi tersebut, tim SAR menyusun rencana evakuasi," kata Budiono.
Selanjutnya, tim Basarnas berkoordinasi dengan kapal tanker tersebut menyangkut operasi evakuasi.
Tim Basarnas bergerak dari Pelabuhan Ulee Lheue menggunakan kapal KN Kresna 232 mengevakuasi korban pada Jumat (17/6) pukul 01.20 WIB.
Menurut Budiono, titik evakuasi berada di Selat Benggala, perairan antara Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dengan Pulau Weh, Kota Sabang.
"Titik evakuasi berjarak delapan nautical mile atau mil laut dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh," kata Budiono.
Sebelum dievakuasi ke kapal SAR KN Kresna, WN Filipina tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan dan pengujian Covid-19 serta kelengkapan dokumen imigrasi.
"Setelah dinyatakan tidak bermasalah, yang bersangkutan dinaikkan kapal SAR untuk selanjutnya dibawa ke Pelabuhan Ulee Lheue," kata Budiono.
Dia mengatakan proses evakuasi melibatkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Malahayati, Bea Cukai, kepolisian, TNI AL, petugas Syahbandar Ulee Lheue, imigrasi, serta instansi terkait lainnya.
"Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dievakuasi ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh menggunakan ambulans untuk penanganan medis lebih lanjut. Dengan dievakuasi warga negara Filipina tersebut, maka operasi SAR ditutup," kata Budiono. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi