jpnn.com - DENPASAR - Kelakuan seorang warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat terbilang nekat.
Dia diduga melakukan perbuatan konyol, mengadang dan merusak mobil polisi di Denpasar, Bali.
BACA JUGA: WN Myanmar Terlibat Pembunuhan, Jalani Hukuman 6 Tahun, Begini Nasibnya Kini
WNA bernama Thomas Charles Flach (TCF) itu kini telah ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar.
Menurut Kepala Imigrasi Denpasar Tedy Riyandi penahanan TCF di Rudenim Denpasar dilakukan setelah dilimpahkan dari Polda Bali.
BACA JUGA: Seorang WNA Asal Nigeria Tewas di Kalideres, Dikeroyok ya?
"Selanjutnya, karena belum memiliki tiket untuk kembali ke negara asalnya, saat ini kami amankan dia di Rumah Detensi Imigrasi Denpasar," ujar Tedy di Denpasar, Jumat (16/6).
Menurut Tedy, pria berusia 44 tahun itu dalam waktu dekat akan segera dideportasi ke Amerika Serikat dan dikenakan penangkalan.
Sesuai pasal 102 ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian, penangkalan dapat dilakukan paling lama enam bulan dan setiap kali dapat diperpanjang paling lama enam bulan.
Meski begitu, dia belum memastikan waktu pelaksanaan deportasi terhadap TCF.
Sebelumnya, pada Kamis (15/6) TCF harus berurusan dengan kepolisian setelah mengadang mobil dinas Sekolah Polisi Negara (SPN) di Jalan By Pass Ngurah Rai Sanur Denpasar.
Saat itu, dia mengenakan pakaian lengan panjang berwarna hitam dan kain yang menutupi kepalanya berwarna putih, tiba-tiba mencegat mobil dinas polisi.
TCF juga mematahkan dasi mobil yang berada di bagian depan dan memukul kap mobil.
Dari hasil pemeriksaan diketahui aksi itu dilakukan spontan setelah dia kehilangan beberapa barang pribadi, salah satunya paspor.
Video pengadangan mobil dinas yang direkam warganet menjadi viral di media sosial.
Meski sempat diperiksa polisi, tetapi dia tidak diproses hukum lebih lanjut dan diserahkan kepada Imigrasi untuk dideportasi.
Ulah nyeleneh WNA itu menambah daftar panjang aksi tak terpuji sejumlah warga asing di Bali.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Provinsi Bali tercatat telah mendeportasi 144 WNA sejak 12 Juni 2023.
Sedangkan sejak pintu internasional dibuka kembali di Bali pada Mei 2022 hingga Desember 2022, deportasi dari wilayah Indonesia melalui Bali mencapai 194 orang.
WNA yang dideportasi paling banyak berasal dari Rusia mencapai 38 orang, kemudian Inggris (11), Nigeria (9), Amerika Serikat (8) dan Australia (8).
WNA nakal yang dikenakan sanksi itu di antaranya menyalahgunakan izin tinggal, melewati izin tinggal dan tindakan kriminal hingga melanggar norma dan aturan hukum yang berlaku di Indonesia. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang