jpnn.com, JEMBER - Seorang warga negara asing (WNA) asal Pakistan berinisial MK ditangkap petugas Imigrasi Kelas I Jember, Jawa Timur.
MK ditangkap saat hendak mengurus paspor Republik Indonesia secara ilegal.
BACA JUGA: Diduga Melanggar Izin Tinggal, Seorang WNA Diamankan Imigrasi Jakarta Utara
"Petugas menemukan kecurigaan terhadap keabsahan dokumen persyaratan yang dibawa untuk mengurus paspor," kata Kepala Kantor Imigrasi Jember Henki Irawan dalam konferensi pers, Senin.
Dia menjelaskan petugas juga menemukan kecurigaan dari pelafalan dan penggunaan bahasa Indonesia yang dirasa janggal untuk seorang warga negara Indonesia (WNI).
BACA JUGA: Gegara Melanggar Izin Tinggal, WNA Asal China Dideportasi Imigrasi Palangka Raya
"WNA tersebut berasal dari Pakistan dan memiliki paspor Pakistan. Hasil pemeriksaan kami bahwa yang bersangkutan punya paspor Pakistan yang masuk ke wilayah Indonesia pada bulan Mei 2024 lewat jalur tikus, sehingga tidak melewati tempat pemeriksaan Imigrasi," katanya.
Ia menjelaskan tujuan MK ke wilayah Indonesia untuk tinggal bersama dengan istrinya di Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.
BACA JUGA: Mahasiswi Unsoed Jadi Korban Eksploitasi Seksual
Namun, sikap MK tentu tidak dibenarkan karena sudah melakukan pelanggaran terhadap aturan keimigrasian.
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jember Gatot Wirawan mengatakan MK melanggar pasal-pasal di dalam hukum keimigrasian dan akan dikenai tindakan administratif keimigrasian.
"Berdasarkan pemeriksaan terhadap MK, yang bersangkutan melanggar pasal 113, pasal 119, dan pasal 126 huruf C Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian sehingga MK dikenai tindakan administratif keimigrasian berupa pendeportasian," katanya.
Ia menjelaskan deportasi merupakan tindakan paksa untuk mengeluarkan orang asing yang tidak memiliki dokumen resmi dari wilayah Indonesia, sedangkan MK juga disertai dengan tindakan penangkalan yaitu dilarang pelaku pelanggaran keimigrasian untuk masuk ke wilayah Indonesia dalam kurun waktu tertentu.
"Tindakan pendeportasian dan penangkalan yang dikenakan untuk MK selain merupakan wujud penegakan hukum keimigrasian juga ditujukan untuk menimbulkan efek jera," katanya.
MK akan dideportasi agar keluar dari wilayah NKRI dan penangkalan yakni tidak membolehkan berada di wilayah Indonesia dalam kurun waktu tertentu sehingga bisa memberikan efek jera kepadanya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempar Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Keluarga Korban Ungkap Kronologi
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti