JAKARTA - Pemerintah memberikan warning (peringatan) untuk warga negara Indonesia yang berada di Yaman dan Suriah agar kembali ke tanah airLangkah itu menyusul tewasnya dua pelajar asal Indonesia di Yaman akibat terkena hantaman roket.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengungkapkan, warning diberikan sekaligus karena situasi dalam negeri dua negara tersebut
BACA JUGA: Cameron Usir Seluruh Diplomat Iran
"Keadaan di Yaman dan Suriah sesuatu yang berkembang dengan penuh ketidakpastian," kata Marty usai mengikuti kunjungan Presiden Republik Federal Jerman Christian Wulff di Istana Merdeka, kemarin (1/12).Sama saat peristiwa yang terjadi di Mesir, lanjut dia, WNI di Yaman dan Suriah diminta selalu berkomunikasi dengan KBRI untuk memastikan bahwa mereka aman atau mendapat perlindungan
BACA JUGA: Sheikh Jaber Ditunjuk Sebagai PM Baru Kuwait
"Ini sebagai wujud keprihatinan kita atas apa yang terjadi di Suriah," terang Marty.Menurutnya, jatuhnya pelajar Indonesia sebagai korban tewas di Yaman membuat pemerintah menganjurkan WNI untuk pulang
BACA JUGA: Laku Rp19,4 Miliar, Komik Superman Jadi Termahal
Meski begitu, lanjut Marty, pemulangannya dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kondisi terkini.Mantan dubes RI untuk PBB itu menuturkan, KBRI di Yaman sudah memberikan imbauan untuk kembali ke IndonesiaKantor perwakilan juga memfasilitasi untuk proses pemulanganNamun, kata Marty, kadang para pelajar tersebut juga mengikuti arahan dari pimpinan kampus atau lembaga pendidikan tempat mereka menempuh studi.
"Jumlahnya saya tidak hafal (yang sudah dipulangkan), tapi sudah lebih dari puluhan orang yang kembali ke tanah airItu dilakukan secara bertahap," urai Marty.
Seperti diberitakan, dua pelajar asal Indonesia yang menuntut ilmu di Pesantren Darrul Hadist di Provinsi Sa"dah yang berbatasan dengan Arab Saudi tewas di YamanMereka terkena hantaman roket milik kelompok pemberontak berpaham Syiah Zaidiyyah.
Pesantren memang salah satu target militan karena banyak santri yang berasal dari berbagai negaraAkibatnya, sekitar 10.000 santri yang masih terjebak di pesantren tersebut tidak bisa leluasa keluarTermasuk 100an santri asal Indonesia(fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris Tarik Diplomat dari Iran
Redaktur : Tim Redaksi