Wonderful Indonesia, Ada Festival Erau 2016 di Tenggarong

Selasa, 23 Agustus 2016 – 11:00 WIB
Foto/ilustrasi: Kaltim Post

jpnn.com - TENGGARONG – Kota Tenggarong di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sedang menggelar Festival Erau 2018. Even pariwisata itu berlangsung selama 21-28 Agustus.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengapresiasi pentas Festival Erau 2016. Dia hanya mengingatkan agar gebyar event yang sudah direncanakan sejak lama itu dipublikasikan dengan baik.

BACA JUGA: Buron 7 Tahun, Pemalsu Merek Pisau Dibekuk Usai Bagi Sembako

“Idealnya, biaya publishing atau promosi melalui media itu 50 persen dari biaya operasional festival sendiri,” kata Arief di Jakarta.

Ia menjelaskan, sebuah event seperti festival itu memiliki dua dampak. Yakni dampak langsung (direct impact) dan tak langsung (indirect impact).

BACA JUGA: Kota Negara Rayakan Ultah, Penari Striptis Beraksi di Depan Pak Wakil Bupati

Dampak langsungnya adalah pengaruh langsung dari event itu kepada sosial ekonomi masyarakat. Namun, dampak langsung biasanya tidak sebesar dampak tak langsung. Maksimal hanya 30 persen saja.

“Sisanya, yang 70 persen adalah media value yang membuat Festival Erau itu mengangkat nama Kutai Kertanegara dan Kaltim di seluruh dunia. Itu ke depannya akan lebih kuat untuk membangun brand Kutai,” papar Arief yang ahli marketing dan digital itu.

BACA JUGA: Manfaatkan SPG Berhijab untuk Berjualan Hewan Kurban, Nih Fotonya

Di mana posisi event seperti festival itu dan apa pengaruhnya terhadap wisatawan mancanegarayang masuk ke daerah? Nomor satu, 60 persen adalah faktor keakraban budaya, sedangkan 35 adalah nature atau keindahan alam, sisanya 5 persen adalah man-made alias buatan manusia.

Event yang ada music, sport tourism, MICE dan lainnya termasuk dalam kategori man made yang 5 persen saja. “Karena pengaruhnya hanya lima persen maka harus digeber di publishing yang bagus dan mengena,” kata Arief.

Komposisi publishing-nya adalah, 50 persen pre-event, 30  persen on event, dan 20 persen post event. Mengapa post event harus tetap ada?

“Untuk menjaga dan mengabadikan event yang sudah digelar. Juga penting untuk ditindaklanjuti apa saja yang bisa dikembangkan ke depan. Sedangkan, on event biasanya sudah diliput oleh media yang tertarik karena faktor news value-nya,” kata dia.

Seperti diketahui, kebudayaan Kutai Kertanegara cukup dikenal dalam sejarah tercatat sebagai salah satu kerajaan tertua di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1300 itu. Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari mengatakan, Festival Erau 20-28 Agustus 2016 di Tenggarong itu telah merupakan proses kreasi baru.

“Kami akan tampilkan upacara adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pentas seni dan budaya, lomba olahraga tradisional, lomba perahu naga, lomba perahu motor, expo dan pesta rakyat, pasti meriah,” ujarnya.


Kesultanan Kutai adalah kesultanan bercorak Islam yang didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti di Kutai Lama. Kerajaan itu berakhir pada 1960.

Menurut Rita, akan ada acara Festival Seni Tradisi Internasional yang diikuti negara-negara anggota International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Art (CIOFF) bersamaan dengan Festival Erau  2016. “Akan ada banyak acara, juga banyak sensasi budaya yang layak dilihat dan menjadi hiburan tersendiri,” katanya.

Erau pertama kali dilaksanakan pada upacara tijak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. Setelah Aji Batara dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama (1300-1325), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-Raja Kutai Kartanegara.

Dalam perkembangannya, upacara Erau selain sebagai upacara penobatan raja, juga untuk pemberian gelar dari raja kepada tokoh atau pemuka masyarakat yang dianggap berjasa terhadap kerajaan. Dalam upacara Erau ini, sultan serta kerabat keraton lainnya memberikan jamuan makan kepada rakyat dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya sebagai tanda terima kasih sultan atas pengabdian rakyatnya.

Pelaksanaan Erau yang terakhir menurut tata cara Kesultanan Kutai Kartanegara dilaksanakan pada tahun 1965, ketika diadakan upacara pengangkatan Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, Aji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.

Erau sebagai upacara adat Kutai dalam usaha pelestarian budaya dari Pemda Kabupaten Kutai baru diadakan pada tahun 1971 atas prakarsa Bupati Kutai saat itu, Drs.H. Achmad Dahlan. Upacara Erau dilaksanakan 2 tahun sekali dalam rangka peringatan ulang tahun kota Tenggarong yang berdiri sejak 29 September 1782.

Kini, kebijakan Pemerintah Kabupaten Kutai telah menjadikan Erau sebagai pesta budaya dengan menetapkan waktu pelaksanaannya secara rutin. Selain itu, Festival Erau telah masuk dalam calendar of events pariwisata nasional, sehingga lebih bervariasi dengan berbagai penampilan ragam seni dan budaya yang ada serta hidup dan berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Kutai.

Kota Tenggarong atau nama awalnya Tepian Pandan merupakan ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) di Provinsi Kalimantan Timur. Dulunya kota ini adalah ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura dan berdiamnya makam para rajanya.

Di Kota Tenggarong ada beberapa tujuan wisata seperti Pulau Kumala dengan fasilitas taman hiburan, kereta gantung, dan tower setinggi 100 meter. Ada pula Museum Mulawarman dan Kedaton Kutai Kartanegara.

Untuk menuju Tenggarong, melalui Bandara Sepinggan di Balikpapan, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Kota Tenggarong sekitar 3 jam lebih. Atau bisa juga ke Kota Tenggarong dari Samarinda dengan perjalanan darat selama 45 menit.

Asdep Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Putu Ngurah mengatakan, Kemenpar memberikan apresiasi dan dukungan terhadap penyelenggaraan event-evetn menarik di Tanah Air  yang dapat mendatangkan kunjungan wisatawan. Di antaranya Erau Adat Kutai International Folk Art Festival (EIFAF) yang sudah berjalan cukup lama  dan menjadi even unggulan masyarakat Kutai Kartanegara.

“Even EIFAF menjadi magnet yang kuat dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kukar yang tahun lalu sebanyak  1.450.748 orang atau naik dua digit," kata Ngurah.(adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi Berkerudung Indehoi di Sawah, Videonya Tersebar ke Warga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler