jpnn.com, VATIKAN - Wonderful Indonesia akhirnya menebarkan pesonanya di Museum Etnologi Vatikan. Per Jumat (6/10), ada Taman Borobudur yang bisa dinikmati di salah satu museum terbaik di dunia itu. Pesonanya, langsung menyentuh enam juta wisman yang berkunjung ke sana setiap tahunnya.
Kepak sayap Wonderful Indonesia pun diyakini bakal lebih hebat lagi. Apalagi, setiap harinya museum itu selalu ramai pengunjung. Jumlahnya mencapai lebih dari 10 ribu orang.
BACA JUGA: Wonderful Indonesia Sihir Mal Terbesar di Oman
Peresmian Taman Borobudur di Museum Etnologi Vatikan ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan Presiden Kegubernuran Vatikan Kardinal Giuseppe Bartello dan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Indonesia, I Gde Pitana.
Sejumlah Duta Besar asing untuk Takhta Suci Vatikan, pejabat Vatikan, dan para biarawan-biarawati Italia dan Indonesia ikut menyaksikan momen penting itu. Dan semua tamu-tamu penting tadi ikut dihibur tarian Bali yang sudah mendunia.
BACA JUGA: Bandara Soetta Peringkat ke-7 Dunia dan Nomor 2 Asia Pasifik
"Beauty unites us (Keindahan menyatukan kita, Red). Itulah simbol dan arti filosofis dari kehadiran Taman Borobudur di Vatikan. Semoga dengan hadirnya taman ini, pengunjung dapat menikmati dan memahami lebih jauh arti keharmonisan dalam keberagaman,"ujar Kardinal Bartello, Jumat (6/10).
Sementara, Direktur Museum Vatikan, Barbara Jatta mengungkap, melalui Taman Borobudur, pengunjung dapat melihat sedikit dari gambaran luas nilai-nilai harmoni dan keberagaman dari Wonderful Indonesia.
BACA JUGA: AirAsia Indonesia Layani Rute Bali-Kolkata India
"Tidak hanya sebagai simbol persahabatan Indonesia dengan Vatikan, Borobudur Garden ini juga sebagai simbol nilai harmoni keberagaman," kata Barbara Jatta.
I Gde Pitana menjelaskan, pembangunan Taman Borobudur dibangun sebagai bentuk perwujudan hubungan kuat antar kedua negara. Setidaknya, terdapat 1.000 artefak dari Indonesia di Vatikan namun hanya 200 artefak yang dipamerkan.
"Pengunjung dapat menyaksikan secara langsung sedikit dari kekayaan budaya Indonesia dan arti penting Borobudur sebagai simbol yang merefleksikan keberagaman di Indonesia," kata I Gde Pitana.
Pitana menjelaskan, proyek ini merupakan bantuan Pemerintah Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan. Taman Borobudur terdiri dari dua stupa besar Candi Borobudur yang terbuat dari aluminium namun tampak seperti asli dan didatangkan langsung dari Muntilan, Jawa Tengah.
Di samping itu, terdapat hiasan relief atau mozaik di sepanjang tembok yang menggambarkan perjalanan hidup Sidharma Gautama.
Pada kesempatan yang sama, Dubes RI untuk Takhta Suci Vatikan, Antonius Agus Sriyono, secara singkat menjelaskan makna Tumpeng dalam tradisi Budaya Indonesia di depan sekitar 150 tamu. Selama resepsi, disajikan makanan khas Indonesia seperti Lapis Legit, Bakpia, Lumpia Semarang, Rempeyek, Bakmi Goreng, dan Sate.
“Tumpeng merupakan ungkapan terima kasih kepada Tuhan sekaligus menggambarkan kehidupan manusia yang harmonis dengan alam," ujar Antonius.
Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung mengangkat emoji tiga jempol. Dia mengaku makin optimismis, kehadiran Taman Borobudur di Museum Etnologi Vatikan akan lebih membuka mata dunia tentang Wonderful Indonesia.
"Kami berterima kasih. Kita diberi tempat yang istimewa dan permanen di Museum Vatikan," ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Yang perlu digarisbawahi, Desember 2017 sampai awal Januari 2018 adalah periode peak season di Vatikan. Ada Natal dan Tahun Baru 2018 yang bisa hampir dipastikan banyak orang dari berbagai penjuru dunia terbang ke Città del Vaticano –sebutan bagi Italia. Semua akan mengarahkan langkah ke sebuah negara mungil berpenduduk 824 jiwa, seluas 44 hektar, di sebuah enklaf yang dikelilingi tembok di Kota Roma.
“Momentumnya sangat pas untuk mempromosikan Wonderful Indonesia. Magnet Vatikan sebagai objek wisata kelas dunia itu tidak bisa dibantahkan. Tiap tahunnya jutaan orang selalu berkunjung ke sana. Repeaternya banyak. Jadi kita seperti menjaring di kolam ikan. Ada 6 juta orang, jadi ikannya sudah ngumpul di museum itu,” tambahnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin Pariwisata Aman, Artis Luar Negeri tak Ragu ke Bali
Redaktur : Tim Redaksi