jpnn.com - ENDE - Indonesia kembali punya atraksi buatan manusia (man-made) yang dikemas dalam bingkai nature dan culture secara bersamaan di salah satu destinasi wisata tanah air. Yakni perhelatan Sepekan Pesta Danau Kelimutu 2016.
Perhelatan itu berlangsung pada 8-13 Agustus lalu di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembukaan Festival Danau Kelimutu 2016 ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Ir. Marselinus Y.W Petu, Rabu (10/8).
BACA JUGA: Sejumlah SKPD Bakal Dilebur, Pejabat Siap-siap Posisinya Berubah
Dalam acara pembukaan Festival Danau Kalimutu itu Marselinus mengungkapkan betapa besar potensi wisata yang ada di Kabupaten Ende. Mulai dari wisata alam, sejarah, budaya, dan buatan manusia.
”Sepekan Pesta Danau Kelimutu itu even yang sangat menarik, dan kami punya tiga agenda utama di acara ini, saat ini sedang berlangsung dan sangat meriah,” ujar Kepala Dinas Pariwistaa NTT, Marius Ardu Jerami.
BACA JUGA: Lihat Nih..Ridwan Kamil Ikut Lomba 17-an Sampai Gotong-gotong Istri
Ketiga agenda utama itu adalah pelepasan Parade Budaya Nusantara pada 10 Agustus 2016 dengan titik start di halaman Kantor Bupati dan finis di jalan Soekarno atau di Km 0.
Selain itu, imbuh Marius, juga ada pelepasan Trekking Kelimutu pada 12 Agustus 2016 bertempat di jkawasan Taman Nasional Kelimutu. ”Sedangkan yang ketiga adalah pembukaan Kelimutu Expo yang sudah diselenggarakan pada tanggal 10 Agustus 2016 dan pengunjungnya sangat membeludak,” ujarnya.
BACA JUGA: Sejak Juli Lalu, Longsor di Daerah Ini Masih Berlanjut
Lantas apa saja yang dijual pada perhelatan ini? Marius menjelaskan, Sepekan Pesta Danau Kelimutu merupakan event budaya tahunan masyarakat Kabupaten Ende yang mengenalkan dan menonjolkan budaya etnis Lio.
”Target jumlah kunjungan wisman pada Sepekan Pesta Danau Kelimutu sebanyak 3.000 wisman, sementara target jumlah perjalanan wisnus pada Sepekan Pesta Danau Kelimutu sebanyak 7.000 perjalanan. Semoga ini semua bisa tercapai. Kami juga ucapkan terima kasih banyak atas dukungan Kemenpar sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Dinas Pariwisata Ende juga mengisi event itu dengan sejumlah acara menarik. Antara lain Upacara Weza Kamba/Wela Kamba, Lomba Naro, Parade Budaya Nusantara, Kelimutu Expo, Trekking Kelimutu, Ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata.
"Ende memiliki keajaiban alam di dunia, yaitu Danau Tiga Warna (Danau Kelimutu). Selain itu ada pula sejarah pancasila dan rumah perenungan Bung Karno, dan kain tenun ikat," tambah Marselinus.
Harapan Marselinus untuk menjadikan Ende sebagai destinasi wisata favorit di Indonesia disambut baik oleh pemerintah pusat. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi usaha besar jajaran Pemprov NTT dan Pemkab Ende dalam menjaga konsistensi dan keberlangsungan kegiatan ini.
Tahun lalu, Arief turut hadir dalam sebuah karnaval di Ende. Ia berjalan kaki dari pantai menuju pusat kota, sampai ke heritage museum rumah pengasingan Presiden Soekarno di sana. “Masyarakat sangat antusias, itu sudah modal yang hebat untuk membangun Ended an NTT,” kata Arief Yahya.
Kini ada trekking ke Kelimutu, salah satu danau berwarna-warni yang berada di puncak gunung dan berhawa sejuk. Jika dilihat dari foto-foto orang yang diup load di media social, destinasi ini sangat popular dan menantang.
“Kita selalu menggunakan prinsip 3A, untuk membangun sebuah destinasi. Akses dan amenitas, masih menjadi faktor mengapa pariwisata di sana belum bisa bersaing. Tetapi dengan perkembangan Labuan Bajo yang semakin cepat dan kuat, maka akan mendorong percepatan di kawasan selatan Flores juga, termasuk Ende dengan Kelimutu itu," ujarnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dongkrak Perekonomian, Indonesia Bangun Pembangkit Nuklir
Redaktur : Tim Redaksi