jpnn.com - LONDON - Salah seorang nasabah Deutsche Bank menerima transferan dana USD 6 miliar (sekitar Rp 81,69 triliun) di rekeningnya. Insiden Juni lalu itu terungkap lewat pemberitaan Bloomberg News kemarin (20/10).
Kabarnya, bank terbesar Jerman yang bergerak di bidang investasi itu baru menyadari kesalahan yang mereka lakukan pada hari berikutnya. Entah bagaimana nasib dana yang kadung masuk ke rekening salah satu nasabah asal Amerika Serikat (AS) tersebut. Yang jelas, salah seorang pegawai junior bank itu lantas dipanggil dan dijatuhi sanksi.
BACA JUGA: Korut Ingin Damai Asalkan Amerika Serikat Mau Melakukan Hal Satu Ini
''Salah seorang anggota tim penjualan salah pencet dan tidak sengaja mentransfer dana sebesar itu ke seorang nasabah yang juga penanam modal,'' ujar sumber Bloomberg News.
Tidak hanya salah memencet nomor rekening, si pegawai yang tidak disebutkan namanya itu ternyata juga salah hitung. Seharusnya, profit yang didapat tidak sebanyak itu.
BACA JUGA: Ledakan Di Benghazi Tewaskan Kebanyakan Anak Dibawah Umur 10 Tahun
Seharusnya, dia menggunakan patokan pendapatan bersih untuk menghitung profit nasabah. Namun, saat itu dia menggunakan patokan pendapatan kotor. Kesalahan fatal tersebut membuat bank yang berkantor pusat di Kota Frankfurt itu kian terpuruk. Sebab, bank tersebut sebelumnya dihantam serangkaian skandal. Baik yang berkaitan dengan keuangan maupun hukum.
Pascaskandal itu, duo CEO bank yang memiliki banyak cabang di empat benua tersebut mengundurkan diri. Juni lalu Anshu Jain dan Juergen Fitschen meletakkan jabatan mereka.
BACA JUGA: Remaja Islam yang Dituding Membuat Bom Jam Bertemu Obama Di Gedung Putih
''Mereka berdua mengundurkan diri karena gagal mencapai target bisnis yang ditetapkan sendiri,'' jelas sumber Bloomberg News. Selain itu, mereka sering mengambil kebijakan yang salah saat bank ditimpa masalah.
Setelah pengunduran diri Jain dan Fitschen, Deutsche Bank berada di bawah kepemimpinan CEO baru. Yakni, John Cryan. Sang pemimpin baru mewarisi sedikitnya 6.000 kasus hukum.
''Tugas Cryan sebagai pemimpin tertinggi sangat tidak mudah,'' ungkap salah seorang pengamat perbankan. Apalagi, Mei lalu bank tersebut baru saja dikenai denda USD 2,5 miliar (sekitar Rp 34,18 triliun) karena merekayasa bunga.
Akhir pekan ini Deutsche Bank merombak jajaran manajernya dan kebijakan keuangannya. Langkah itu sengaja diambil untuk menyegarkan kinerja penyedia jasa keuangan global tersebut. Terutama kinerja kantor pusat di Jerman. Sebab, selain di Jerman, Deutsche Bank beroperasi di sejumlah negara besar lain. Termasuk Indonesia. (AFP/hep/c15/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Misterius! Eks Wartawan dan Aktivis Perdamaian Tewas Tergantung di Toilet Bandara
Redaktur : Tim Redaksi