jpnn.com - JAKARTA- Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) menargetkan akan menyalurkan dana fasilitas kredit pembiayaan perumahan (FLPP) sebesar Rp 9,2 triliun. Itu sebabnya BLU PPDPP gencar-gencarnya menyiapkan perangkat pendukung .
Direktur Utama BLU PPDPP Budi Hartono mengungkapkan, dari sisi internal pihaknya melakukan reorganisasi dan revitalisasi, implementasi sistem teknologi, penerapan cash management, pengembangan dan pengawasan sedangkan dari sisi eksternal segera meningkatkan kerja sama dengan bank pelaksana, mengembangkan kerja sama B2B serta meningkatkan kerja sama dengan para stakeholder perumahan.
BACA JUGA: Bank Dunia Tawarkan Kolaborasi PNS dengan Indonesia
“Diharapkan target 2016 bisa tercapai dengan menyalurkan dana FLPP sebesar Rp 9,2 triliun dengan 87.390 unit rumah,” ujar Budi dalam keterangan persnya, Kamis (28/1).
FLPP merupakan program pemerintah yang bertujuan meringankan MBR dalam memiliki rumah yang layak huni. MBR yang berpenghasilan maksimal Rp 4 juta untuk rumah tapak dan Rp 7 juta untuk rumah susun diberi keleluasaan dalam mengangsur rumah selama maksimal 20 tahun dengan suku bunga tetap sepanjang masa kredit sebesar lima persen. Di samping itu, penerima FLPPP juga diberikan asuransi jiwa, kebakaran dan kredit. Harga jual bebas PPn sesuai dengan PMK 113 Tahun 2014 dan PMK 269 tahun 2015.
BACA JUGA: Kepala BBPJN Bantah Ikut Kecipratan Fee dari Penyuap DWP
"Saat ini dana FLPP telah disalurkan oleh 10 bank nasional dan 15 BPD. Kami berharap makin banyak bank dan BPD yang menyalurkan dana ini agar realisasi bisa melebihi target," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Adhyaksa Rela Rumahnya Dijadikan Tempat Diskusi LGBT
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala BBPJN Bantah Bicarakan Fee dengan Tersangka Suap Abdul Khoir
Redaktur : Tim Redaksi