Wow! Harga Tanah di Karawang Meroket Gara-gara Ini

Selasa, 21 Juni 2016 – 16:18 WIB

jpnn.com - KARAWANG – Harga lahan di Karawang seketika meroket 100 persen pasca hadirnya sejumlah pengembang properti raksasa. Di antaranya PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), Perum Perumnas, dan PT Wijaya Karya (persero) Tbk.

Bila pada tahun 2014 lalu harga lahan di beberapa lokasi perumahan strategis dan dekat pintu tol masih berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per meter persegi, kini sudah menyentuh angka Rp 8 juta sampai Rp 9 juta per meter persegi.

BACA JUGA: Nih 5 Produk Terbaik Ikea yang Bikin Ruang Keluarga Anda Nyaman

Sementara harga lahan industrinya, dalam catatan Colliers International Indonesia, bertengger di angka 150 dollar AS-180 dollar AS.

CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, mengatakan Kabupaten yang berada di koridor timur tersebut merupakan salah satu konsentrasi industri yang sedang ‘naik daun’ dan mengakomodasi beberapa manufaktur asing. Tercatat di sana berdiri pabrik Toyota, Sharp, L’Oreal, Yamaha, Horiguchi Engineering Indonesia, Fujita, Hagihara, Dai-Ichi, dan lain-lain.

BACA JUGA: Telkomsel Merajai Pasar Luar Jawa

Kawasan ini juga mempunyai komunitas ekspatriat Jepang dan cadangan lahannya masih luas. Karena itu, prospek ke depan adalah menjadi kawasan industri besar, meyaingi Bekasi dengan Cikarangnya.

Selain itu, prospektif Karawang untuk pengembangan perumahan, apartemen servis, kondominium serta ritel untuk memfasilitasi ekspatriat yang bekerja di kawasan ini juga terbuka lebar.

BACA JUGA: Masyarakat Ingin Tukar Uang, BI Siapkan Rp 10 Miliar

Untuk perumahan, APLN saat ini sedang mengembangkan Grand Taruma Karawang dengan harga aktual Rp 1,2 miliar untuk tipe 69/126, dan Rp 3,7 miliar untuk tipe 235/300.

Sedangkan SMRA baru saja melansir klaster perdana Advina Home di Summarecon Emerald Karawang dengan harga Rp 690 juta untuk tipe dua kamar tidur dalam bangunan dua lantai, dan Rp 1,4 miliar untuk tipe tiga kamar tidur juga dengan bangunan dua lantai.

“Tak mengherankan kawasan ini cepat melejit. Meski harga lahannya masih lebih murah ketimbang Bekasi dan Cikarang, namun terbuka untuk bertumbuh lebih tinggi lagi,” kata Hendra.

Posisi Karawang diuntungkan karena bakal terkoneksi jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Pemerintah juga merencanakan Karawang Wetan, atau Cilamaya, sebagai pelabuhan laut masa depan untuk mengakomodasi logistik kota Jakarta dan sekitarnya.(izo/pojokjabar/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Deposito Masih Primadona untuk Investasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler