jpnn.com - JAKARTA – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengatakan pihaknya akan memperlajari dugaan adanya lonjakan jumlah pemilih sebanyak 37 ribu jiwa pada pemilihan Wali Kota Binjai, dibanding jumlah pemilih pada pemilihan presiden 2014 lalu.
“Saya tidak tahu detailnya penambahan (daftar pemilih sementara pada pilwali Kota Binjai,red) dibandingkan dengan DPT pilpres. Kami harus pelajari terlebih dahulu,” ujar Husni di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (3/9).
BACA JUGA: DPS Pilkada Serentak Baru Terdata 91,7 Jiwa
Menurut Hadar, langkah tersebut akan dilakukan, sehingga pelaksanaan pilkada di Binjai, benar-benar sesuai dengan aturan perundang-undangan. Bukan menguntungkan pihak-pihak tertentu dengan adanya lonjakan tersebut.
“Kemarin DPR juga berpesan ada peningkatan di sejumlah daerah tertentu. Tapi ya kami harus lihat terlebih dahulu, di mana persisnya, kami nanti akan cek, kemudian kami akan bandingkan dengan DPT pilpres,”ujarnya.
BACA JUGA: KPU Masih Tunggu Rekomendasi Bawaslu
Saat ditanya apakah ada ukuran terhadap kenaikan jumlah pemilih yang patut dicurigai, Hadar hanya menegaskan, KPU pusat senantiasa mengingatkan KPUD bahwa apapun alasannya kegandaan pemilih tidak dibolehkan. Apalagi sampai memasukkan orang-orang yang tidak berhak ke dalam nama-nama pemilih.
“Jadi orang-orang yang sudah tidak di situ (bertempat tinggal di Binjai,red) meninggal dunia, itu tidak boleh lagi. Selama ini kami mengarahkan mereka (KPUD) bekerja menyusun daftar pemilih, coklit (pencocokan dan penelitian, maupun dikumpulkan kembali, harus memerhatikan hal tersebut. Jadi setiap pekerjaan itu harus diteliti,” ujarnya.
BACA JUGA: Ical: Sekarang Ada KMP Di Dalam dan Luar Pemerintah
Saat ditanya apakah lonjakan terjadi karena tingkat pertumbuhan penduduk, Hadar mengatakan bisa saja. Namun tidak secara otomatis sinkron dengan pertumbuhan pemilih. Atau bisa juga hasil kerja atau DPT pilpres bukan berdasarkan hasil kerja yang kurang akurat, sementara sekarang ini untuk penetapan DPS berdasarkan hasil kerja yang akurat.
“Ini yang juga kami harus hati-hati. semua yang berkaitan dengan proses daftar pemilih itu harus dikerjakan dengan akurat. Kami beharap masyarakat juga menyempatkan diri untuk mengecek. Kalau tdk sempat ke TPS-nya nanti kami akan menyediakan secara online,” ujar Hadar.
Sebelumnya, KPUD Kota Binjai merilis DPS pada penyelenggaraan Pemilukada 2015, sebanyak 220.233 jiwa. Meliputi, 107.547 pemilih laki-laki dan 112.686 perempuan.
"Berdasarkan versi sidalih (sistem data pemilih), jumlah DPS Kota Binjai ditetapkan sebesar 220.233. Namun ini sifatnya sementara, dan ditetapkan sesuai ketentuan Peraturan KPU Nomor 4/2015," ujar Ketua KPUD Binjai, Herry Dani.
Namun dari jumlah yang dirilis, terlihat perbedaan yang cukup signifikan antara jumlah DPS Kota Binjai pada penyelenggaraan Pemilukada 2015 versi sistam data pemilih, dibandingkan jumlah pemilih berdasarkan data hasil pencocokan dan penelitian (coklit) petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP).
Pada hasil coklit, jumlah pemilih sebanyak 184.229 jiwa, sementara jumlah daftar pemilih tetap (DPT) saat penyelenggaraan Pilpres 2014 hanya mencapai 188.693 jiwa.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pindah Gerbong, Ketum PAN Belum Sampaikan ke DPW
Redaktur : Tim Redaksi