jpnn.com, LJUBLJANA - Pemerintah Slovenia resmi menyatakan bahwa wabah virus corona di negara itu telah berakhir, menjadikannya negara Eropa pertama yang membuat pernyataan tersebut.
Selama dua pekan terakhir, jumlah kasus baru di negara pecahan Yugoslavia itu selalu kurang dari tujuh per hari. Fakta ini yang memberanikan pemerintah mengakhiri berbagai pembatasan yang diterapkan untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
BACA JUGA: Di Masa Pandemi Corona, Peran PR Dibutuhkan Perusahaan dan Negara
Sejauh ini Slovenia telah melaporkan 1.464 kasus virus corona dan 103 kematian. Kasus pertama di negara dengan populasi 2 juta jiwa itu ditemukan pada 12 Maret lalu.
"Slovenia telah berhasil menjinakkan epidemi dalam waktu dua bulan. Hari ini Slovenia memiliki gambaran epidemiologi terbaik di Eropa," ujar Perdana Menteri Janez Jansa di hadapan parlemen, Kamis (14/5).
BACA JUGA: Virus Corona Kembali ke Wuhan, Semua Warga Bakal Dites
Dengan berakhirnya epidemi, pendatang dari negara Uni Eropa tidak perlu lagi menjalani karantina. Namun, aturan karantina tetap berlaku bagi mereka yang datang dari luar Uni Eropa.
Warga negara asing yang menunjukkan tanda-tanda infeksi virus corona tetap dilarang masuk ke negara tersebut. Beberapa peraturan dasar pun masih berlaku bagi warga setempat. (reuters/dil/jpnn)
BACA JUGA: Makin Ngeri, Korban Corona Klaster Indogrosir Bertambah Lagi
Redaktur & Reporter : Adil