jpnn.com - SURABAYA - Direktur PT Citra Pamerindo Abadi Zainal Abidin mengatakan, gairah masyarakat untuk membeli rumah meningkat.
Menurutnya, kapan pun menjadi momen tepat membeli properti, apalagi harga rumah terus mengalami kenaikan. Ia memperkirakan, rata-rata harga properti di Jatim pada tahun ini saja bisa naik 20-50 persen.
BACA JUGA: OJK Jadikan 2015 Tahun Penguatan Integritas
"Saat ini permintaan terhadap rumah masih tinggi. Bagaimana juga rumah menjadi kebutuhan tiap orang, khususnya pasangan muda.Apalagi dengan kredit perbankan, tentu tiap orang bisa memiliki rumah. Fasilitas KPR membantu masyarakat yang tidak bisa membeli tunai, apalagi harga rumah terus naik," katanya kemarin (3/5).
Menurut ia, permintaan paling tinggi untuk rumah segmen menengah dengan harga kisaran Rp 500 juta sampai dengan Rp 1 miliar. Tingginya permintaan di segmen tersebut didorong oleh pertumbuhan kelas menengah. "Segmen lain, seperti rumah mewah juga diminati, tapi permintaannya tidak setinggi rumah menengah," ujar dia.
BACA JUGA: Berbagi Cerita Kesuksesan Jadi Miliarder
Diakui, saat ini banyak masyarakat membeli properti untuk kebutuhan investasi. Sebab properti menjanjikan kenaikan harga, sehingga menjadi alternatif investasi yang dicari. Tapi khususnya di segmen rumah menengah, lanjut ia, didominasi end user.
Tren investasi terutama di kota besar seperti Surabaya bergeser ke hunian vertikal seperti apartemen. "Apalagi di Surabaya, lahan makin terbatas. Makanya pengembangan proyek properti mengarah hunian bertingkat," jelas Zainal.
BACA JUGA: BPK Sesalkan Isu Miring Swap Mitratel yang Rugikan Negara
Oleh karena itu untuk memfasilitasi kebutuhan konsumen terhadap properti, pihaknya bekerja sama dengan REI Jatim menyelenggarakan pameran properti di JX International. Zainal memaparkan, ada sebanyak 70 pengembang dengan lebih dari 200 proyek yang tersebar di jatim. Antara lain Surabaya, Sidoarjo, Malang, Gresik, Mojokerto dan Pandaan.
"Ini even kedua kali untuk lokasi yang sama. Sebelumnya kami pernah menyelenggarakan even serupa Oktober 2014 lalu. Kendati masih trial, tapi hari pertama pameran Sabtu (2/5) lalu, respon pembeli sangat positif. Meski konsumen menghadapi pelemahan rupiah hingga kenaikan harga BBM, tapi minat membeli properti masih tinggi. Tidak hanya pembeli dari Surabaya, dari luar kota juga tinggi," terangnya.
Dalam even kali ini pihaknya menargetkan transaksi penjualan bisa menembus Rp 250 miliar. Pada even kuartal keempat tahun lalu, realisasi transaksi penjualan mencapai Rp 140 miliar.
"Melihat demand masyarakat pada kegiatan sekarang ini, saya optimistis permintaan properti hingga akhir tahun tetap tinggi. Di sisi lain, pengembang juga memberi promo menarik bagi pembeli untuk menggenjot penjualan," ucapnya. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantu Korban Gempa Nepal, Indosat Mobilisasi Perangkat VSAT
Redaktur : Tim Redaksi