Wow... Ternyata Sektor Pariwisata Paling Siap Hadapi MEA, Ini Alasannya

Sabtu, 09 Januari 2016 – 16:30 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA- Sektor apakah yang paling siap menghadapi MEA yang berjalan mulai 2016 ini? jawabannya ternyata sektor pariwisata. Itu terungkap dalam diskusi bersama pengamat ekonomi dan pariwisata dari Universitas Padjadjaran Bandung, Popy Rufaidah, Sabtu (9/1) siang.

Hal yang membuat sektor pariwisata menjadi yang paling siap menghadapi MEA ini adalah sikap terbuka dan siap menerima hal-hal baru. Mereka terus mengupgarade diri agar menjadi lebih baik waktu ke waktu dengan menerima kritikan positif dari luar.

BACA JUGA: Begini Trend Warna dan Baju di 2016

Popy setali tiga uang dengan Menaker Hanif Dakhiri yang juga menyebutkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja sektor pariwisata Indonesia paling siap menghadapi MEA. Itu diungkapkannya dalam raker dengan DPR RI.

Popy menyebutkan, tersebarnya tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sektor pariwisata di seluruh dunia, juga turut memberikan andil besar dalam terbangunnya kesiapan tersebut. 

BACA JUGA: IBS Lebih Memalukan dari Penyakit Menular Seksual

Hubungan yang intens dengan budaya dan kebiasaan warga dunia, menurut dia, membuat sikap para pekerja pariwisata menjadi open minded.

"Hubungan dan pengenalan budaya dan orang-orang luar juga penting dalam membangun sikap terbuka," terang Popy.

BACA JUGA: Ini Teman Pendamping American Burger

Nah, sumber daya yang telah siap itu, menjadi semakin maksimal dengan dorongan kuat dari pimpinan tertinggi Kemenpar. Alhasil. perubahan yang terjadi di sektor pariwisata Indonesia kentara terlihat. 

"Menpar telah menjadi katalisator dalam membangun kesiapan dan sikap untuk terus menerus menjadi lebih baik di kalangan pekerja pariwisata," tandasnya.

Asdep Komunikasi pemasaran pariwisata dan mancanegara Noviendi Makalam menegaskan bahwa kesiapan SDM sektor pariwisata Indonesia bahkan menempati posisi kedua setelah Singapura. Pekerja Indonesia memiliki keunggulan khas dalam hubungan bermasyarakat, yakni keramahan kepada pendatang dan tamu. 

"Itu sebagai Indonesian Hospitality yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia," terangnya.

Saat itu Noviendi juga menegaskan, Kemenpar terus menggenjot upaya sertifikasi terhadap SDM di sektor pariwisata. 

Sertifikasi kompetensi tenaga kerja bidang pariwisata di ASEAN, versi Makalam, 80 persennya dimiliki oleh tenaga kerja dari Indonesia. Itu karena Kemenpar setiap tahun melakukan sertifikasi bagi liam ribu tenaga kerja bidang pariwisata. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadikan Jembatan Sungai Terpanjang di Indonesia Ikon Wisata Kalbar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler