jpnn.com - JAKARTA – Anda penggemar La Liga atau kompetisi sepak bola Spanyol? Saat menyaksikan laga-laga La Liga, sekali-sekali jangan fokus ke bintang-bintang lapangan rumput seperti Neymar, Lionel Messi ataupun Cristiano Ronaldo.
Coba, amati digital board yang menjadi pembatas lapangan dengan tribun penonton di berbagai stadion top di Espana. “Ada logo Wonderdul Indonesia di kerumunan supporter dan disiarkan secara langsung di seluruh penjuru dunia,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, Rabu (31/8).
BACA JUGA: Pembangunan Pabrik Semen Seharusnya Tidak di Jawa
Branding pariwisata yang mirip coretan burung cenderawasih itu terus berkibar di seantero jagad. Dari soal kuliner, lifestyle, transportasi publik Eropa, TV, digital, hingga stadion, semua dijelajahi.
Yang terbaru dan menjadi sorotan publik karena Wonderful Indonesia tiba-tiba ‘nongol’ di televisi saat siaran langsung La Liga Spanyol ketika laga Athletic Bilbao vs Barcelona pada Senin lalu (29/8). Di laga itu ada digital board replacement bertema brand pariwisata Indonesia.
BACA JUGA: Wonderful Indonesia Boyong Dua Penghargaan di Xian
Berapa juta pasang mata yang melihat logo Wonderful Indonesia itu? Mulai 28 Agustus-20 November 2016, logo dengan kepak sayap Garuda itu dijadwalkan hadir di sejumlah pertandingan La Liga.
Yang perlu dicatat, tak hanya Indonesia yang bisa menyaksikan kibaran kepak sayap Wonderful Indonesia. Negara-negara di Benua Eropa, Amerika dan kawasan Asia Pasifik lainnya juga diharapkan akan terhipnotis oleh ‘virus’ Wonderful Indonesia.
BACA JUGA: Perusahan Asuransi Ikut Minati Dana Repatriasi
Siaran La Liga ditayangkan live dan delay ke berbagai negara. Mulai dari Eropa, Amerika, Tiongkok, Korea, India, Jepang, Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina sampai ke Australia, ikut menayangkan La Liga.
Menpar Arief Yahya mengatakan, sepak bola sudah menjadi gaya hidup di seluruh dunia. Baik tua atau muda, pria maupun wanita, bahkan kaya dan miskin mengenakan atribut klub favorit mereka. Menjadi kebanggaan besar jika bisa mengenakan atribut klub yang dicintainya.
Nah, jika merchandise-nya saja diburu fans, sudah tentu pertandingannya bakal ditonton. Rasa-rasanya, sangat tidak mungkin ada orang yang rela berjubel di stadion dengan kapasitas yang hanya 60.000 - 80.000 orang.
“Maka di sinilah peran PTV (paid TV), atau TV berbayar. Mereka itulah yang membeli opsi hak siar dengan mahal, dan dijual ke semua stasiun TV untuk menaikkan rating atau jumlah pemirsanya. La Liga termasuk kedua termahal, setelah Liga Inggris. Di Asia saja 260 juta pemirsa lebih yang nge-fans La Liga Spanyol, dengan dua klub impiannya Real Madrid dan Barcelona,” kata Arief.
Mantan Dirut PT Telkom itu pun optimistis pemasangan logo Wonderful Indonesia di digital board La Liga akan berimbas positif. “Ini menjadi kendaraan yang efektif untuk menyantolkan branding Wonderful Indonesia, mempromosikan pariwisata Indonesia di pasar Asia karena target terbesar wisman kita 2015-2019 adalah Asia, termasuk Tiongkok,” ungkapnya.
Gambaran efektivitasnya sangat simpel. Di Stadion Santiago Bernabeu yang menjadi markas Real Madrid saja, setiap hari ada ribuan orang datang berkunjung.
Pengunjung membayar USD 20 untuk tour di markas klub berjuluk El Real itu. Dengan kurs Rp 13.500, artinya sudah Rp 270 ribu hanya untuk Tour Bernabeu saja.
Harga itu sudah lebih mahal dari tiket masuk kelas ekonomi di Stadion GBK. Kalau pertandingan? Harganya bisa lima kali lipat dari harga tour. Dan biasanya, stadion selalu penuh.
“Dengan ini nama Wonderful Indonesia semakin mendunia, semakin banyak dikenal orang. Ada pepatah, tak kenal maka tak sayang. Kalau dibalik, jika mau disayang, ya harus dikenal dulu. Tampil di La Liga adalah salah satu caranya,” kata Arief.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Cara Diler Tingkatkan Penjualan
Redaktur : Tim Redaksi