Wow...Lawan Tanding dari Seantero Dunia

Sabtu, 21 Mei 2016 – 18:25 WIB
Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama TNI Yudo Margono saat memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016 di Lapangan Arafuru, Markas Komando Koarmabar, Jakarta Pusat, Jumat (20/5). FOTO: Dispen Koarmabar for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Setiap tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Tahun ini, Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) melaksanakan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016. Upacara tersebut dilaksanakan di Lapangan Arafuru, Markas Komando Koarmabar, Jakarta Pusat, Jumat (20/5).

Upacara dipimpin Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama TNI Yudo Margono dan diikuti para pejabat utama Koarmabar, seluruh prajurit dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Koarmabar.

BACA JUGA: Begini Cara Menciptakan Generasi Terbaik

Peringatan ini mengambil tema ‘Mengukir Makna Kebangkitan Nasional Dengan Mewujudkan Indonesia Yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter’.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkoinfo) Rudiantara, tantangan apa pun yang dihadapi saat ini harus dijawab dengan memfokuskan diri pada kerja nyata secara mandiri dan berkarakter.

BACA JUGA: PAN: Semua Calon Berpeluang jadi Pemenang

Menurutnya, kerja nyata, kemandirian dan karakter itu terpusat pada pemahaman bahwa saat ini dihadapkan dalam kompetisi global. Persaingan bukan lagi muncul dari tetangga-tetangga di sekitar lingkungan saja.

“Inilah saat paling tepat untuk bahu membahu bersama anak bangsa memenangkan persaingan-persaingan pada tingkat global. Lawan tanding semakin hari semakin muncul dari seantero penjuru dunia,” kata Menkominfo dalam amanat tertulis dibacakan Kepala Staf Koarmabar (Kasarmabar) Laksamana Pertama TNI Yudo Margono saat memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 tahun 2016 di Lapangan Arafuru, Markas Komando Koarmabar, Jakarta Pusat, Jumat (20/5).

BACA JUGA: Dilaporkan Lion Air, Dirjen Udara Bilang Begini

Menurut Rudiantara, salah satu inspirasi yang bisa diserap dari berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 adalah munculnya sumber daya manusia Indonesia yang terdidik. Selain itu, memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan, dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan.

Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat kebangkitan nasional dimulai. Selanjutnya Menkoinfo mengatakan NKRI adalah negara demokrasi berlandaskan ideologi Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan adat istiadat yang hidup di tengah masyarakat.

Wilayah NKRI terbentang luas dari Sabang hingga Merauke, terdiri dari 17.508 pulau, dihuni penduduk sebeser 254,9 juga jiwa dengan 1.331 suku bangsa, 746 bahasa daerah, dengan garis pantai sepanjang 99.093 kilo meter persegi.

“Menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa Indonesia secara konsisten untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apa pun, baik dari dalam maupun luar dengan cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari,” kata Rudiantara seperti siaran pers Kepala Dispenarmabar, Mayor Laut (KH) Budi Amin.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RESMI! Singa Edan Jadi Nama Untuk Pulau Terluar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler