WSBK Mandalika Dihapus, Bupati Ungkit Makam Nenek Moyang Digusur demi Cita-Cita Jokowi

Jumat, 16 Juni 2023 – 20:08 WIB
Tampak sejumlah kru pembalap WSBK lalu lalang di Sirkuit Mandalika. Foto: Edi Suryansyah/JPNN.com

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri menyampaikan rasa kecewanya soal rencana dihapusnya perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika. 

Penghapusan ini akan dilakukan dampak dari meruginya PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selama event digelar.

BACA JUGA: Renaldi Hutasoit Nilai Mandalika Sudah Layak untuk Balap Mobil Tingkat Dunia

Sebelumnya, Holding BUMN pariwisata InJourney berencana menghapus WSBK karena menyebabkan kerugian hingga Rp 100 miliar.

"Jangan ada kata-kata rugi, saya tidak suka dengarnya,” ujarnya kepada media di ruang kerjanya, Jumat (16/6) siang.

BACA JUGA: MGPA Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Sirkuit Mandalika Sebelum MotoGP Indonesia

Bupati curiga ketika pihak pengelola atau pengembang menyampaikan kerugian.

Patut dicurigai ada ketidakberesan dalam manajemen.

BACA JUGA: Perlebar Racing Line Sirkuit Mandalika, MGPA Datangkan 15 Pembalap Nasional

Baginya, selama ini Pemkab tidak terlibat menjadi pihak pengawas di dalam tubuh anak perusahaan BUMN itu.

“Tidak perlu sampaikan kerugian, kami tidak awasi. Dari mana bisa? Yang jelas kami tidak tau,” katanya.

Menurut bupati, banyak pengusaha bakar uang dulu karena untuk kepentingan dan keberlangsungan usaha.

"Dan itu belum tentu sampai tahun ketiga sudah ada untung," katanya. 

Pathul menilai kerugian tersebut disebabkan oleh kurangnya promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola.

Selain itu, dia juga menduga kerugian disebabkan karena persoalan di internal pengelola. 

"Mungkin promosi tidak maksimal dan lainnya itu yang menyebabkan rugi,” sebutnya.

Politisi Partai Gerindra ini juga melihat selama ini Pemkab sangat mendukung penuh pengembangan di KEK Mandalika. 

"Bahkan untuk pembangunan sirkuit, kuburan nenek moyang yang ada di dalam garis star sirkuit dipindah demi terwujudnya cita-cita pemerintah terutama Presiden Joko Widodo," kesal Pathul. 

Pathul sangat kecewa ketika disampaikan rugi hari ini. Takutnya, investor berpikir keras untuk masuk ke Lombok Tengah. 

"Ini bahasanya sama mendiskreditkan kami. Akhirnya investor mikir mau investasi di sana,” ungkapnya.

Di sisi lain, Pathul kemudian membeberkan data pendapatan parkir selama event WSBK 2023. 

Sesuai data ITDC tanggal 3 Maret ada 27 mobil parkir, 54 motor.

Tanggal 4 Maret mobil parkir 70, motor 187, bus 1, selanjutnya tanggal 5 Maret mobil 400, motor 461 dan bus 21.

Sementara total pajak keseluruhan parkir Rp 152.880.000,

“Sementara yang kami lihat ada ribuan, ini siapa yang mengontrol. Siapa tau manajemen salah," paparnya.

Pathul menegaskan, sejauh ini Pemkab Lombok Tengah tidak memiliki kapasitas untuk melakukan pengawasan. 

Kendati demikian, setelah event dikatakan sukses dan membuat bangga. Malah dikatakan bikin rugi. 

"Kami masyarakat Lombok Tengah tidak tau karena tidak ada kapasitas ini dalam laporan mereka,” pungkasnya. (mcr38/jpnn) 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Edi Suryansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler