Wujudkan Energi Bersih di Indonesia, Pertamina Jalin Kerja Sama Antar-BUMN dan Perusahaan Dunia

Selasa, 18 Oktober 2022 – 20:19 WIB
Pertamina menjalin kerja sama antar-BUMN dengan perusahaan dunia untuk mewujudkan energi bersih di Indonesia melalui penandatangan MoU dalam kegiatan Road to G20: SOE International Conference yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (18/10). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, NUSA DUA - Pertamina melaksanakan penandatanganan kerja sama dengan sejumlah pihak berskala internasional dalam upaya mewujudkan Net Zero Emissions (NZE) dan pengembangan ekosistem electric vehicle (EV) di Indonesia.

Melalui kerja sama tersebut diharapkan mendorong tercapainya target NZE pada 2060 dengan baik dan terjadinya peningkatan perekonomian di Indonesia.

BACA JUGA: Pertamina Hulu Energi dan PPI Teken Perjanjian Karbon Kredit, Komitmen Terapkan ESG

Ada 12 penandatanganan kerja sama dan memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan Pertamina yang berkaitan dengan transisi energi dan energi bersih.

Penandatanganan ini dilakukan berkaitan dengan kegiatan Road to G20: SOE International Conference: 'Driving Sustainable & Inclusive Growth' yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (18/10).

BACA JUGA: Komitmen BUMN untuk Transisi Energi dan Bantu Menstabilkan Perekonomian

Kegiatan tersebut disaksikan langsung Wakil Menteri BUMN 1 Pahala N Mansury.

Wamen Pahala mengatakan kerja sama yang dilakukan antar-BUMN Indonesia dengan perusahaan negara lain ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam upaya mewujudkan transisi energi di tanah air.

BACA JUGA: Menteri Erick Beberkan Hasil Transformasi, Kinerja & Program BUMN di SOE International Conference

Upaya tersebut juga diharapkan bisa mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi atau peningkatan kapasitas energi di dalam negeri.

“Dalam sembilan tahun mendatang saja kita membutuhkan energi dua kali lipat dibandingkan dengan apa yang dihasilkan saat ini,” ujar Wamen Pahala.

Dia berharap kerja sama ini bisa menjadi model sekaligus menunjukkan keseriusan dari Indonesia, khususnya BUMN.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Atep Salyadi Dariah Saputra menambahkan rencana Pertamina untuk mengembangkan ekosistem EV merupakan salah satu strategi jangka panjang yang saat ini sedang dikembangkan melalui Indonesia Battery Corporation.

Untuk diketahui, ada penandatangan kerja sama dalam kegiatan ini yang bertujuan menggairahkan ekosistem EV di Indonesia.

“Pertamina akan fokus pada pasokan baterai, grid, dan juga EV charger," terangnya.

Untuk mendukung ekosistem EV, lanjut dia, Pertamina akan menggunakan 'MyPertamina' sebagai aplikasi all in one yang dapat digunakan sebagai sistem pembayaran, antrean maupun pemeliharaan.

Dia mengungkapkan perkembangan industri baterai di Indonesia juga memiliki potensi besar, terlebih bagi kendaraan roda dua yang berpotensi perkembangnnya lebih cepat dari roda empat.

Saat ini, lanjut Salyadi, Pertamina juga gencar mengupayakan program Green Energy Station (GES), yakni konsep SPBU yang ramah lingkungan dengan salah satu layanan yang diberikan adalah pengisian listrik atau penggantian baterai dengan kendaraan listrik.

“Pertamina sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar untuk lebih mengembangkan ekosistem EV di Indonesia, seperti Gojek, Grab, JNE, dan lainnya,” sebut Salyadi.

Selain kesiapan teknologi dan inovasi, kata Salyadi, pengembangan ekosistem EV di tanah air juga perlu memperhatikan kesiapan dari sisi sumber daya manusia (SDM).

Untuk itu, transisi energi harus disiapkan dengan memastikan kemampuan sumber daya manusia untuk mengakomodasi perubahan (misalnya transfer pengetahuan, upskilling & workshop).

"Transisi tenaga kerja harus dipercepat sebagai upaya mengantisipasi dampak langsung dan tidak langsung pada sektor tenaga kerja,” pungkasnya.

Berikut penandatanganan kerja sama yang dilakukan Pertamina:

- MOU The Acceleration Of The Battery Based Electric Vehicle Program In State Owned Enterprise.

- Penandatanganan Proyek Pilot Perdagangan Karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (VCM).

- Penandatanganan MOU Cooperation In Potential Business Relation Data Exchange For Carbon Trading Business Development antara Pertamina Persero dengan Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia).

- Penandatanganan Head Of Aggrement Carbon Trading Antara Pertamina Power Indonesia-Pertamina Hulu Energi & Pertamina Power Indonesia-Pertamina Hulu Energi.

- Penandatanganan Heads Of Agreement “Development Of Biomethane Production Facilities” Antara Pertamina Power Indonesia dengan Perkebunan Nusantara.

- Penandatanganan “HOA Compressed Renewable Gas Sales Agreement” antara Pertamina Power Indonesia dan Pertagas Niaga

- Penandatanganan “Joint Study Agreement Blue & Green Hydrogen And New & Renewable Energy Development At Krakatau Steel Industrial Clusters” antara Pertamina Power Indonesia, Krakatau Steel dan Ignis Energy Holdings.

- Penandatanganan “Joint Study Agreement Commercial Scale Development Of Clean Hydrogen Production” antara Pertamina Power Indonesia, Ignis Energy Holdings dan Sembcorp Energy Indonesia.

- Penandantangan Joint Study “Agreement Pilot Scale Development Of Green Hydrogen And Green Amonia” antara Pertamina Power Indonesia dan Tokyo Electric Power Company.

- Penandatanganan MOU Bimethane Developments antara PT PGN dan PT KIS Biofuels Indonesia.

- Penandatanganan “Concerning The Joint Study For The Development Of The Geothermal Power Plant” antara Pertamina Geothermal Energy dan PT Ormat Geothermal Indonesia.

- Penandatanganan “Business Collaboration Agreement Of Strategic Partnership” antara Pertamina Persero-Pertamina Pedeve Indonesia-Pertamina International Shipping dan Nippon Yusen Kaisha. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler