jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan gagasan Indonesia Emas 2045 adalah sebuah visi ideal dan cita-cita luhur yang tidak mungkin bisa digapai secara instan.
Namun, untuk menggapainya dibutuhkan proses serta menuntut kontribusi dari seluruh pemangku kepentingan.
BACA JUGA: Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
Bamsoet menyebut saat ini masih ada rentang waktu 21 tahun untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Artinya, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas, setidaknya bangs ini masih harus melampaui hingga empat periodisasi pemerintahan.
BACA JUGA: Prabowo-Gibran Bakal Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Bamsoet Buka Suara
"Di sinilah pentingnya gagasan kepemimpinan keberlanjutan," tegas Bamsoet saat Sosialisasi Empat Pilar MPR bersama Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) di Jakarta, Jumat (29/3).
Ketua ke-20 DPR itu menegaskan pembangunan khususnya dalam jangka panjang harus diselenggarakan dengan mengedepankan aspek kesinambungan dan dibangun di atas visi bersama yang telah dirumuskan secara matang dan disepakati sebagai konsensus nasional oleh segenap pemangku kepentingan.
BACA JUGA: Ketum IMI Bamsoet Resmikan Sirkuit Barcode Gokart Electric di MOI Kelapa Gading
"Ini penting untuk menjamin tidak akan terjadi perubahan atau pergeseran orientasi pembangunan jangka panjang yang telah disepakati, termasuk ketika terjadi pergantian rezim pemerintahan," ujar Bamsoet.
Dia menjelaskan sedemikian pentingnya konsep 'kepemimpinan berkelanjutan' sehingga survei Institutional Global EY tahun 2021 mencatat bahwa sekitar 74 persen investor akan mengalihkan investasi dari perusahaan yang memiliki nilai 'kinerja keberlanjutan' yang buruk.
Survei Globe-Scan Sustainability yang dilakukan ERM tahun 2023 juga mengungkapkan persepsi para pakar global yang menganggap isu 'keberlanjutan' sebagai isu prioritas tinggi dalam jangka panjang.
Menurut Bamsoet, gagasan 'kepemimpinan berkelanjutan' meniscayakan kepemimpinan harus berfokus pada terciptanya nilai jangka panjang dan tidak tergiur untuk mengejar keuntungan atau pragmatisme sesaat.
"Artinya, dibutuhkan pandangan visioner agar mampu melihat masa depan yang berkelanjutan, memiliki komitmen dan tanggungjawab sosial, serta kepedulian pada kondisi lingkungan," terang Bamsoet.
Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, kata Bamsoet. dibutuhkan tahapan-tahapan pembangunan yang berproses secara berkesinambungan.
Dalam kaitan ini, penting dibangun sebuah komitmen kebangsaan bahwa ketika implementasi pembangunan jangka panjang akan melampaui batasan-batasan periodisasi pemerintahan, maka segenap pemangku kepentingan harus tetap menghormati orientasi pembangunan yang telah menjadi konsensus bersama.
"Komitmen kebangsaan ini penting agar kita memiliki wawasan, cara pandang dan persepsi yang sama, baik dalam memetakan dan merespons berbagai persoalan kebangsaan, maupun dalam mengimplementasikan berbagai program pembangunan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi