Wujudkan Smart City, PPK Kemayoran Fokus Pengelolaan Sampah Terintegrasi 

Jumat, 01 November 2024 – 14:35 WIB
Workshop Manajemen Lingkungan Kawasan Kemayoran. Foto: Romaida/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) mendukung implementasi kebijakan lingkungan yang inovatif di kawasannya melalui pengelolaan sampah.

PPK Kemayoran telah mengembangkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

BACA JUGA: PPK Kemayoran Dorong Pertumbuhan Bisnis Kuliner Lewat Optimalisasi Pemanfaatan Lahan

Direktur Utama PPK Kemayoran, Medi Kristianto mengatakan strateginya berfokus pada pemilahan sampah, daur ulang, dan pemanfaatan sumber daya lokal.

"Kami berharap PPK Kemayoran bisa tetap lebih bersinergi dengan Pemerintah Daerah Khusus Jakarta dengan mitra-mitra," kata Medi saat ditemui Kemayoran, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

BACA JUGA: HUT Ke-39, PPK Kemayoran Gelar Turnamen Golf

Dia berharap pengelolaan sampah ini tidak hanya menjadi sistem yang baik untuk lingkungan.

Namun, mampu menghasilkan nilai ekonomis yang menguntungkan untuk kawasan Kemayoran.

BACA JUGA: PPK Kemayoran Bakal Jadi Pusat Perayaan Waisak Umat Budha di Jakarta

Sejauh ini, disebutkan PPK Kemayoran telah mengelola, dengan aktif memilah sampah di rumah kompos Utan Kemayoran.

Selain itu, PPK kemayoran juga berupaya mengembangkan proyek penataan lingkungan seperti pedestrian, penerangan jalan umum, pembangunan instalasi pengelolaan air limbah hingga program penghijauan.

Medi optimis kolaborasi antara pemerintah, dan masyarakat akan memberikan dampak signifikan terhadap pelestarian lingkungan dan meningkatkan kualitas kawasan Kemayoran menjadi Smart City.

"Mudah-mudahan ke depannya pengelolaan sampah tidak hanya menjadi lebih baik, namun juga menghasilkan nilai ekonomis," ujarnya.

Di sisi lain, Denok Marty Astuti selaku founder Komunitas Tambah Tumbuh Surakarta yang turut hadir, menekankan pentingnya praktik pengelolaan sampah rumah tangga yang benar.

Menurut Denok, metode 3R yakni Reduce, Reuse, Recycle, bukan hanya sekadar slogan belaka.

Dia mengajarkan pemilahan sampah tidak untuk memudahkan pengelolaan limbah saja, tetapi memberikan nilai ekonomi.

Terutama, melalui Bank Sampah yang memungkinkan sampah didaur ulang menjadi produk berguna.

"Sampah itu cuan," kata Denok tegas.

Denok menilai pengelolaan sampah menciptakan kesadaran dan budaya kelola yang lebih bijak.

"Melalui Bank Sampak, mengajak masyarakat untuk menyetorkan sampah terpilah, yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," imbuhnya. (mcr31/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Baik INAPA 2023, PPK Kemayoran Optimistis Pasar Otomotif Mulai Normal


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler