jpnn.com - MADIUN - Jalur utama Surabaya-Poronogo kembali menelan korban jiwa. Kemarin (21/12) sekitar pukul 05.45, terjadi kecelakaan maut antara Daihatsu Xenia dan bus pariwisata di jalan umum Surabaya-Ponorogo Km 182-183, Desa Slambur, Geger. Sopir Xenia tewas di tempat, sedangkan dua penumpangnya meninggal setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Kasatlantas Polres Madiun AKP Sumiyanto bercerita, berdasar keterangan saksi, mobil jenis minibus dengan nomor polisi (nopol) AE 641 SM melaju dari arah utara. Dari arah sebaliknya, bus pariwisata Biyas Pelangi nopol AD 1512 GG juga melaju dengan kecepatan tinggi. Nah, entah apa sebabnya, mobil yang dikemudikan Imam Suwongso, 33, itu oleng ke kanan.
Berdasar dugaan sementara petugas, Imam mengemudi dalam keadaan mengantuk. Karena itu, dia tidak dapat mengendalikan laju kendaraan dengan benar. Hal tersebut dilihat dari tingkat kerusakan Xenia. ''Akibatnya, Xenia itu menghantam bus yang melaju dari arah berlawanan,'' terang Sumiyanto. Karena kejadian berlangsung tiba-tiba, kedua pengemudi tidak sempat membanting kemudi.
Bus yang dikemudikan Muhammad Ali Mustofa, 42, dalam kedaaan tanpa penumpang. Karena itu, tidak ada korban dari kendaraan besar tersebut. Bus hanya ringsek di bagian depan kanan. Sementara itu, Xenia bisa dikatakan hancur di bagian samping kanan.
Insiden tersebut menewaskan pengemudi Xenia di tempat kejadian perkara (TKP). Sementara itu, penumpang Xenia lainnya, Misinah (70) dan Amirotun (33) terluka cukup serius. Diana (14) dan Wahyu (3) hanya terluka ringan. ''Seluruh penumpang Xenia merupakan warga Desa Sambilawang, Bungkal, Kabupaten Ponorogo,'' jelasnya.
Seluruh korban tersebut langsung dilarikan ke RSUD Dolopo untuk dirawat intensif. Sayangnya, nyawa Misinah dan Amirotu tidak tertolong. Menurut keterangannya, kedua korban luka berat itu mengembuskan napas terakhir ketika dirawat di RSUD setempat kemarin siang. (mg4/mas/JPNN)
BACA JUGA: Dua Gerbong Anjlok, Jadwal KA Terganggu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir di Aceh Meluas
Redaktur : Tim Redaksi