Sebuah Xenia biru muda bernopol KT 1795 CE menghantam mobil Xenia merah metalik KT 1049 CG di Jalan Soekarno-Hatta. Insiden terjadi di Kampung Pabrik Aspal, RT 3, Kelurahan Sungai (Sei) Merdeka. Tabrakan berawal ketika Mobil yang dikemudikan Parluhutan dari arah Kilometer 38 melaju dengan kecepatan 80-100 km/jam. Nahas saat melintas di Kampung Aspal (sekitar 3 kilometer dari Simpang Kilometer 38), ban sebelah kiri terperangkap lubang. Saat itu, mobil langsung oleng ke sebelah kanan jalan. Diduga sopir mengantuk sehingga tak melihat lubang.
“Terdengar suara kencang, mobil ngerem,” kata saksi mata, Insya (37), warga RT 3 Sei Merdeka. Rumah saksi persis di depan lubang itu.
Dari arah berlawanan, mobil Xenia merah metalik KT 1049 CG yang dikemudikan Indrawanto (35) muncul, dan seketika menghentikan kendaraanya. Ia melihat, mobil di depannya itu oleng dan secara tiba-tiba meluncur ke arahnya. Di mobil Indrawanto ada keluarganya. Yakni, Nina (24) istrinya, Eti (1) anaknya, serta kerabatnya Ari Widodo (22), dan Sulastri (50). Tabrakan tak bisa terhelakkan.
Untungnya, tak ada korban jiwa dalam kejadian sekitar pukul 10.00 Wita. Mobil yang dikemudiakan Paluhutan, memutar dan menghantam mobil Indrawanto. Mobil Parluhutan masuk ke jurang. “Korban luka parah baru dibawa ke rumah sakit. Sopir yang nabrak, sempat diamankan warga di Masjid Al Qodri,” ujar warga lainnya. Petugas kepolisian baru berhasil mengevakuasi mobil sejam kemudian.
Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Batara Agung Dewa Sakti (Abadi) Samboja, korban mengalami luka-luka cukup serius. Luka jahitan di pelepis mata dan pipi. Yang parah, Sulastri (50) mengalami patah tangan akibat benturan kencang.
Hendriyanto (32) anggota keluarga korban mengatakan, rencananya ia ingin ke Balikpapan untuk ziarah ke makam kakeknya di Gunung Sari. Mereka berangkat dari rumahnya di Handil 3 Muara Jawa.
“Karena Manggar macet, lewat kilo (Jalan Soekarno-Hatta) saja biar cepat, eh malah kejadian,” ujarnya. Sedangkan, Parluhutan tak bersedia memberikan keterangan. Ia masih berbaring kesakitan.
Kapolsek Samboja Iptu Egidio Fernando Alfamantar didampingi Kanit Lantas Aiptu M Yusuf membenarkan bahwa mobil yang dikemudikan Parluhutan melaju kencang. “Sehingga mobil oleng ke kanan. Di saat bersamaan dari arah berlawanan ada mobil Xenia dan tertabrak. Yang nabrak langsung masuk jurang,” ujarnya.
Sementara itu, dari data Pos Km 38, lakalantas terjadi sejak 14 Agustus hingga kemarin sudah 18 kasus. Kecelakaan tunggal 3 kasus, roda dua versus roda dua ada lima kasus, roda dua versus roda empat ada enam kasus, dan roda empat versus roda empat ada empat kasus. Tak ada korban tewas. Dari pantauan di jalan sepanjang 7 kilometer jalan simpangan tersebut, sejak bulan puasa memang ada proyek pemeliharaan dan pelebaran jalan, tapi belum selesai hingga sekarang.
Di beberapa titik terdapat lubang dan jalan rusak. Di sepanjang jalan dekat proyek perbaikan tak ada rambu peringatan terhadap pengendara yang melintasi. (*/lim/kri/far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wamenkumham Sidak LP, Napi Curhat Kebutuhan Biologis
Redaktur : Tim Redaksi