jpnn.com, JAKARTA - Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, kontribusi pendapatan layanan data terhadap total pendapatan perusahaan pada tahun lalu menjadi 80 persen.
“Sebelumnya hanya tercatat 69 persen,” ujar Dian, Selasa (30/4).
BACA JUGA: Smartfren-Indosat Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Jelang Ramadan
Menurut dia, Pencapaian itu mampu menutup dampak negatif penurunan pendapatan layanan tradisional voice dan SMS.
XL Axiata mengklaim penurunan kinerja voice dan SMS itu tidak mereka alami sendiri.
BACA JUGA: Layanan Data Dongkrak Pendapatan XL Axiata
Operator-operator yang lain pun merasakannya. Bahkan, dampaknya lebih buruk ketimbang yang dialami XL Axiata.
Berbeda dengan XL Axiata yang serius menggarap layanan data, Indosat Ooredoo justru kembali menoleh pada layanan voice dan SMS.
BACA JUGA: Gig by Indosat Ooredoo Sasar Generasi Milenial
Head of Region East Java, Bali, and Nusra Indosat Soejanto Prasetya menyatakan bahwa potensi bisnis layanan voice masih besar.
”Semua operator mengunggulkan layanan data. Seolah-olah bisnis voice itu anak tiri. Padahal, lini tersebut masih sangat penting,” ujarnya saat launching Paket New Freedom IM3 Ooredoo, Senin (29/4).
Dia melanjutkan, sejumlah aplikasi memang menyediakan layanan telepon. Misalnya, WhatsApp dan Line.
”Namun, kualitas suaranya belum bisa mengalahkan real voice. Telepon lewat WhatsApp sering putus-putus,” lanjut Soejanto.
Karena itu, menyambut Ramadan dan Lebaran kali ini, Indosat Ooredoo meluncurkan paket New Freedom IM3 Ooredoo yang berisi paket kuota besar hingga 50 GB dan telepon gratis ke semua operator sampai 60 menit.
Sejauh ini, komposisi layanan data dan voice Indosat Ooredoo masih fifty-fifty. ”Kami akan menjaga porsi tersebut agar semua lini menguntungkan,” ujarnya. (car/c25/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AXIS Kenalkan Dua Smartphone Ekonomis dengan Banyak Benefit
Redaktur : Tim Redaksi