jpnn.com, BANJARMASIN - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA sederajat akan digelar 2-5 April mendatang.
Kepala Disdikbud Kalsel, M Yusuf Effendi mengakui, tantangan UNBK tahun ini ada dua, yakni soal kelistrikan dan tidak adanya jaringan internet di beberapa daerah pelosok.
BACA JUGA: Sebanyak 312 SMP di Kabupaten Bekasi Siap UNBK
Dia menyebut, masih banyak sekolah pinggiran yang belum terjamah oleh jaringan internet.
Contohnya, SMAN 1 di Pulau Sembilan Kabupaten Kotabaru. Tahun ini sekolah tersebut bergabung dengan SMKN 2 Kotabaru karena tak memiliki sarana dan prasarana yang kurang menunjang. Khususnya jaringan internet.
BACA JUGA: Tak Ada Internet, UNBK Terpaksa Offline
Untuk mengikuti UNBK, para siswa SMAN 1 Pulau Sembilan akan menempuh perjalanan sekitar 7 jam perjalanan.
Di Hulu Sungai Tengah (HST), Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Barabai Rifat mengaku ketersediaan komputer memang masih menjadi masalah.
BACA JUGA: Perjalanan 2 Hari Demi Ikut UNBK, Mereka Juga Anak Indonesia
"Dengan jumlah perangkat komputer sebanyak 76 buah. Jumlah ini memang belum memenuhi jumlah komputer yang seharusnya tersedia untuk UNBK nanti," keluhnya.
Dia mengakui, idealnya pihaknya harus menyiapkan sepertiga dari jumlah murid yang ikut ujian. Artinya dengan 281 murid, mereka harus menyiapkan 94 komputer, ditambah cadangan untuk tiga ruangan enam unit.
"Tapi hal ini bisa kami siasati dengan menggunakan laptop pinjaman, dari para guru dan beberapa murid yang telah bersedia," terangnya.
Padahal SMA Negeri 1 Barabai merupakan sekolah favorit di Kabupaten HST. Sekolah yang berada di jalan Pendidikan Barabai ini juga menjadi tempat ujian untuk sekolah lain.
Tercatat ada lima sekolah lain yang ikut UNBK disekolah ini. Mulai dari SMPN 3 dan 4 Binjai Pirua, SMPN Labuan Amas Utara 2, SMPN 1 Pandawan dan SMP Terbuka Pandawan.
Di Balangan, meminjam laptop ke siswa juga tak terhindarkan. Kepala SMKN 1 Batumandi, Agus Ratmono menuturkan, ada 40 komputer yang disediakan untuk melaksanakan UNBK tahun ajaran ini.
Diakui Agus, jumlah unit komputer yang dimiliki sekolah ini masih terhitung kurang, karena jumlah pelajar kelas akhir yang mengikuti UNBK total 120 orang.
“Jadi solusinya ya kita sediakan modem untuk setiap komputer. Semoga saat pelaksanaan nanti tidak ada gangguan yang berarti,” harapnya yang mengatakan sekolanya juga menjadi tuan rumah bagi para pelajar kelas akhir dari SMAN 1 Juai.
Tidak jauh beda dengan SMKN1 Batumandi, SMAN 1 Paringin pun mengalami kendala yang sama untuk menyelenggarakan UNBK tahun ajaran 2017/2018 ini.
Kepala SMAN 1 Paringin, Fathurrahman mengungkapkan, pihaknya hanya memiliki 60 unit komputer yang stand by untuk menyelenggarakan UNBK nanti, sementara pelajar kelas akhir yang mengikuti UNBK sejumlah 184 orang.
“Kalau merujuk pada jumlah pelajar yang ikut UNBK, idealnya itu unit komputer yang disediakan sejumlah 70 unit,” katanya.
Satu-satunya solusi yang bisa pihaknya terapkan dalam mengatasi permasalahan kekurangan unit komputer ini, kata Fathur, yakni meminjam laptop dari pelajar.
Lebih lanjut ia berharap, ke depan ada bantuan dalam penyediaan unit komputer bagi sekolah-sekolah penyelenggara UNBK yang jumlah komputernya masih kurang.
Tahun ini di Kalsel ada 147 SMA yang menyelenggarakan UNBK secara mandiri dan 36 SMA yang bergabung dengan sekolah lain dari total 183 SMA. (zay/why/mof/ay/ran)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UNBK Tahun Ini, Waspadai Komputer Ngadat
Redaktur & Reporter : Soetomo