Ya Ampun, Setiap Hari Petugas Angkut 10 Ton Sampah di Sungai

Minggu, 30 Juni 2019 – 22:27 WIB
Sampah di sungai. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Surabaya memang sudah bersih dan hijau. Namun, kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih minim.

Begitu juga upaya memilah sampah serta diet plastik yang masih rendah. Kondisi itu terlihat dari hasil patroli sampah oleh petugas Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya.

BACA JUGA: Danone Aqua Dukung Program Penelitian Sampah di Sungai

Setiap hari petugas mengumpulkan rata-rata 10 ton sampah dari beberapa titik sungai.

''Dari jumlah itu, mayoritas sampah plastik,'' ujar Kabid Kebersihan DKRTH Surabaya Agus Hebby.

BACA JUGA: Keterlaluan! Kasur Tidur Dibuang ke Kali

BACA JUGA : Sampah Kaget

Hampir setiap hari petugas patroli menyusuri sungai. Mereka memakai perahu karet untuk memantau kondisi kebersihan sungai.

BACA JUGA: Dasar Jorok, Kali Baru Bojonggede Dipenuhi Sampah

Saat ada sampah yang mengambang atau tersangkut, mereka sigap mengambil. Kemudian, sampah dikumpulkan dalam satu titik untuk diangkut ke pembuangan akhir.

Hebby mengatakan, lokasi patroli sampah sungai berpindah-pindah. Namun, lokasi patroli yang paling sering adalah sepanjang aliran Kali Surabaya.

Mulai sungai di kawasan Mastrip, Karang Pilang, sampai Wonokromo. Dari sampah kecil hingga besar. Bahkan, perabot seperti kasur pernah diangkat dari badan sungai.

''Total ada sampah lima truk per hari yang kami angkut dari sungai. Jika ditimbang, beratnya sekitar 10 ton,'' jelasnya.

BACA JUGA : Gunung Sampah Setinggi Taj Mahal Ancam Warga Ghazipur

 

Namun, sampah sebanyak itu tidak hanya dikumpulkan dari patroli dengan perahu karet. Tetapi juga dengan skrining manual dari pinggir sungai.

''Tempat yang paling banyak ditemukan sampah adalah kolong jembatan dan dekat pintu air,'' lanjutnya.

Skrining dikerjakan rutin di 57 titik di seluruh Surabaya. ''Yang paling banyak dilakukan, sampah dijaring dengan menggunakan fasilitas di rumah pompa. Ada jaring besi di tengah aliran air menuju pompa. Sampah yang tersangkut langsung diambil,'' papar Hebby.

Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya kerap melakukan sosialisasi langsung untuk mengurangi penggunaan plastik. Salah satunya, petugas berkeliling ke pasar tradisional. 

''Paling rawan dibuang kan kresek. Untuk itu, kami minta minimalkan pemakaiannya,'' kata Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian DLH Surabaya Tri Drastolaksono kemarin. (din/c15/ai/jpnn) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KSOP Bitung Keluarkan Edaran Larangan Buang Sampah di Laut


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler