jpnn.com - jpnn.com - Entah apa yang ada di pikiran 27 pelajar ini. Mereka diduga mengonsumsi minuman keras (miras), pil zenith, dan lem fox di SMP Guppi Palangka Raya.
Mirisnya lagi, tujuh pelajar perempuan ikut menikmati barang-barang tersebut.
BACA JUGA: Duh Dek..Masih Berseragam Tepergok Indehoi di Lapangan
Mereka terjaring saat petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalteng datang ke SMP Guppi.
Pihak sekolah memberi tahu petugas bahwa salah satu ruangan kelas dijadikan tempat pesta minuman keras (miras) pada Minggu (26/2).
BACA JUGA: Ada Suara Aneh di Rumah Kosong, Eh Ternyata..
Hal itu diketahui setelah guru menemukan botol miras, zenith, dan lem fox.
Informasi tersebut membuat seluruh pelajar dikumpulkan BNNP.
BACA JUGA: Oalah... Anak Punk Memang Suka Bikin Onar
Berdasar hasil pengamatan petugas, 20 siswa dan 20 siswi diduga mengonsumsi atiga barang itu.
Sumber BNNP Kalteng mengungkapkan, kejadian berawal saat pihak sekolah menemukan jendela ruangan kelas dibobol.
Setelah dicek, mereka menemukan sampah tak lazim berisi botol miras, lem fox, dan bungkus zenith di ruangan tersebut.
"Kemarin (Senin, Red) kami dapat laporan bahwa ada jendela salah satu kelas yang dibobol. Kejadiannya malam Minggu (25/2). Di kelas, ditemukan sampah bekas miras jenis bir, zenith, dan lem fox," ujar Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Kalteng Baja Sukma.
Laporan yang diterima terulang pada Selasa. Pihak sekolah, sepertinya, sudah tidak mampu mengatasi kenakalan dan perilaku menyimpang para pelajar tersebut.
Meski pernah dilakukan sosialisasi, pihak sekolah kembali menghubungi BNNP.
"Para pelajar dikumpulkan. Setelah itu, kami lihat ciri-ciri yang bisa menggunakan zenith. Saat ditanya, mereka akhirnya mengaku mengonsumsi zenith. Ada juga mengaku sudah berhenti," lanjutnya.
Setelah memastikan 27 pelajar tersebut terkontaminasi zenith, pihaknya menggiring mereka ke kantor BNNP Kalteng di Jalan Tangkasiang. Selain itu, pihaknya membawa barang bukti.
"Para pelajar itu akan didata dan dilakukan assessment. Dilihat seberapa parah tingkat kecanduannya. Nanti diputuskan bagaimana rehabilitasinya. Yang pasti, mereka tetap bisa bersekolah. Untuk kelas dibobol tersebut, mereka tidak mengaku," terangnya.
Sementara itu, barisan para pelajar putra dibariskan di lapangan belakang kantor BNNP Kalteng.
Baju putih dan celana biru dongker kebanggaan pelajar yang terdiri atas kelas VII hingga IX tersebut tampak lusuh.
Sambil diarahkan, para pelajar itu diberi pelajaran dalam bentuk push up.
Di antara 20 pelajar tersebut, mayoritas berperawakan kurus.
Sementara itu, di ruangan tunggu kantor BNNP, tujuh pelajar putri duduk sambil tersipu malu.
Ada yang menatap ragu. Tetesan air mata membasahi pipi calon penerus bangsa tersebut.
Berdasar pengakuan beberapa pelajar putri kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group), mereka berdalih memang pernah mengonsumsi pil zenith, tapi sekarang tidak lagi.
"Bisa menggunakan (zenith) sejak kelas VII. Waktu itu ditawarin teman. Diberi gratis. Kalau sekarang sudah berhenti. Mau pulang, nanti dicari orang tua. Jangan sampai ketahuan, nanti malu," ujar seorang pelajar putri sambil mengusap air matanya.
Tangisan dan bentuk penyesalan para pelajar itu tidak membuat menyerah para guru.
Mereka terlihat berkonsultasi dengan BNNP. Setelah itu, pihaknya langsung berlalu dan meninggalkan ruangan.
Sementara itu, seorang pelajar putra mengaku sebagai korban lantaran dipengaruhi teman-temannya untuk mengonsumsi zenith pada Januari lalu di Jalan Mendawai.
Dia menceritakan, saat itu dirinya dicekoki zenith oleh Sudir, 30.
Sudir adalah tersangka pemerkosaan yang ditangkap polisi pada 30 Januari 2017.
Sebelum memerkosa korban, Sudir mencekoki pelajar itu dengan zenith. (ami/top/c16/ami/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Siswi Izin Sekolah Padahal Libur, Ternyata Modus
Redaktur : Tim Redaksi