Ya Ampuuun! Gara-gara KK, Istri Gantung Diri

Senin, 15 Januari 2018 – 07:47 WIB
Tali untuk gantung diri. Ilustrasi: DH Illustration

jpnn.com, SEKADAU - Usai cekcok dengan suami dipicu masalah Kartu Keluarga (KK), Jul warga Jalan R Sumadi (Kawasan Pangsuma), Kecamatan Sekadau Hilir, Kalbar, nekat gantung diri, Minggu (14/1) pagi.

Aiptu Agus Pratomo, Kanit Reskrim Polsek Sekadau Hilir, mengatakan, sebelum tewas gantung diri, perempuan 25 tahun ini sempat cekcok dengan suaminya, Tts, yang lebih tua tiga tahun darinya.

BACA JUGA: Hanya Gara-Gara Masalah KK, Ibu Rumah Tangga Gantung Diri

Masalahnya sepele, hanya karena Kartu Keluarga (KK). “Awalnya mereka ada cekcok masalah KK,” ujar Aiptu Agus Pratomo kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), Minggu siang.

Wanita kelahiran Seransa Malas, Sekadau Hilir itu ditemukan tergantung di kamar lantai dua rumah bibinya, Yul.

BACA JUGA: Sakit tak Kunjung Sembuh, Wardio Nekat Gantung Diri

Semasa hidupnya, korban bersama suami dan dua anaknya masing-masing, De (5) dan Di (1,5) memang tinggal di rumah itu.

Korban pertama kali ditemukan tergantung oleh suaminya. Kala itu, leher korban terjerat kain yang biasa digunakan untuk menggendong bayi.

BACA JUGA: Entah Apa yang Terjadi, Napi Nekat Gantung Diri

Kain berwarna coklat itu diikat ke ventilasi pintu kamar. Sementara untuk pijakannya, korban menggunakan kursi plastik.

Kapolres Sekadau, AKBP Anggon Salazar Tarmizi SIK kepada wartawan membenarkan kematian korban yang diawali cekcok mulut itu.

"Jadi begini, hasil pemeriksaan kita diketahui bahwa sekitar jam delapan pagi, korban menanyakan kepada suaminya apakah sudah mengurus KK untuk persyaratan anak mereka sekolah,” ujar Anggon.

Karena identitas kedua anak mereka belum dimasukkan dalam KK, Tts diminta segera mengurusnya. Kepada istrinya, Tts mengabarkan bahwa KK tersebut belum selesai diurus.

“Suaminya juga menyampaikan bahwa KK tersebut sudah diurus dengan bantuan orang lain dan baru hari ini (Minggu pagi kemarin) akan menemui orang yang mengurus KK. Namun karena tadi pagi hujan, niat suaminya diurungkan,” jelas Anggon.

Mendengar penjelasan tersebut, korban marah-marah dan memecahkan piring ke lantai. “Setelah itu, korban langsung ke kamar yang berada di lantai dua,” sambung Anggon.

Dua jam setelah cekcok tersebut, Tts kemudian memandikan anak bungsunya, Di. Sementara, anak satunya lagi, De, hanya mau dimandikan oleh ibunya.

“Karena itu, si suami menyuruh anaknya ke lantai atas menemui ibunya,” cerita Anggon.

Tts kemudian heran, anaknya tidak turun-turun bersama istrinya. Ketika dipanggil pun, tidak ada sahutan. Tts kemudian menyusul ke lantai atas.

Saat di atas, Tts mendapati pintu kamar yang dikunci dari dalam. Sementara di ventilasi, ada kain yang terikat.

“Karena pintu kamar tidak bisa dibuka, suami korban mendobraknya. Dia terkejut ketika melihat istrinya tergantung,” jelas Anggon.

Seketika itu, Tts langsung memotong kain yang menjerat leher istrinya menggunakan pisau. Berharap istrinya masih bernyawa. Namun takdir berkata lain, Jul tak bisa lagi diselamatkan.

Mengetahui istrinya sudah tak bernyawa, Tts langsung histeris. Warga sekitar pun langsung berdatangan dan langsung menghubungi pihak kepolisian.

Kapolsek Sekadau, Iptu Masdar mengatakan, hasil pemeriksan awal pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Tapi untuk lebih pastinya, kita sudah membawa jasad korban ke RSUD Sekadau untuk dilakukan visum,” tukas Masdar. (adb/ocs)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Gantung Diri dengan Tali Pramuka


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler