jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat mengeluhkan tarif tiket pesawat yang masih mahal bersamaan dengan penerapan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai.
Pengamat Penerbangan Arista Atmadjati menambahkan saat ini diterapkannya bagasi berbayar memang belum tepat.
BACA JUGA: Lion Air Diminta Beri Diskon, Citilink Tunda Bagasi Berbayar
“Baru saja masyarakat komplain tiket pesawat mahal lalu selang seminggu bagasi berbayar. Tekanan kepada masyarakat tinggi jadi heavy cost,” katanya. Sehingga, memang diperlukan penundaan untuk penerapan bagasi berbayar.
Selain itu, menurutnya perhitungan bagasi berbayar dengan memperhitungkan berat dan waktu tempuh penerbangan dinilai terlalu mahal.
BACA JUGA: Soal Bagasi Berbayar, Komisi V DPR: Ini Semena-mena Terhadap Rakyat
BACA JUGA: Tiket Mahal, Bagasi Berbayar, Jumlah Penumpang Turun Drastis
BACA JUGA: Dirjen Udara Evaluasi Penerapan Bagasi Berbayar Lion Air dan Wings Air
“Sehingga kadang-kadang bagasinya lebih mahal daripada tiketnya,” ujar Arista.
Meski demikian, dia sebenarnya setuju dengan penerapan bagasi berbayar asalkan dengan tarif yang rasional.
BACA JUGA: Alasan Maskapai Sulit Turunkan Harga Tiket Pesawat
Sebab, di beberapa negara seperti AS pun juga menerapkan bagasi berbayar untuk penerbangan domestik dengan biaya rasional. (vir/lyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagasi Berbayar Bisa Bikin Industri Pariwisata Terpuruk
Redaktur & Reporter : Soetomo