Ya Otomatis...Tarif Angkutan Ikut Naik

Senin, 16 Maret 2015 – 05:48 WIB
Angkot. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Rencana kenaikan harga BBM jenis premium diprotes keras oleh Sekretaris Jenderal Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Andriansyah.

Menurut dia, pelemahan rupiah saat ini justru bukan momentum tepat untuk kembali menaikkan harga BBM. Sebab, kondisi tersebut belum stabil. ”Seharusnya pemerintah menjaga supaya BBM stabil,” ungkapnya saat dihubungi kemarin.

BACA JUGA: Kepriben Kiye? Pertamax Naik, Bensin Menyusul

Kenaikan itu pun akan mencekik para operator transportasi umum. Pasalnya, harga BBM turut berkontribusi pada besarnya biaya operasional angkutan umum 35–37 persen serta biaya pemeliharaan/suku cadang hingga 26 persen.

Kondisi itu pun akhirnya sangat berpotensi untuk mendorong adanya penyesuaian tarif yang kemudian akan ditujukan kepada pengguna jasa.

BACA JUGA: Dimarahi Jokowi, Ini Tanggapan Menko Perekonomian

”Meski nanti pasti didahului dengan kajian dan evaluasi,” ungkapnya. Sementara itu, bagi konsumen BBM jenis premium, rencana kenaikan tersebut tentu akan semakin menggerus tabungan mereka. Sebab, pemerintah telah mencabut subsidi untuk BBM jenis itu awal tahun lalu. (dim/mia/c10/sof)

 

BACA JUGA: Harga Sawit Tinggi Petani Tetap Sedih, Mengapa?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Sukses UKM Jualan Online, Omzet Rp 200 Juta Per Bulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler