jpnn.com - GROGOL - Langkah Pemkot Cilegon, Banten membongkar puluhan warung remang-remang di Cikuasa Pantai dan Kramat Raya beberapa waktu lalu berbuntu panjang. Camat Grogol Hudri Hasun yang memimpin jalannya penertiban belakangan mendapat ancaman serius dari oknum anggota TNI yang tidak terima warem milik kerabatnya turut dibongkar.
Informasinya, seseorang oknum anggota Koramil Panimbang berinisial EF mendatangi kantor Kecamatan Grogol, Senin (20/6). Dia tidak terima lantaran warem milik saudaranya bernama Suparman, dibongkar. EF pun menuntut agar bangunan milik Suparman diganti rugi. Bila tidak, EF menantang Hudri Hasun untuk berkelahi sampai mati.
BACA JUGA: Perhatikan, Ini Titik-titik Kemacetan Arus Mudik
Saat ditemui, Selasa (21/6), Camat Hudri akui mendapat ancaman tersebut. Namun, dia menyikapinya dengan santai. ”Yah namanya juga lagi emosi, kita sikapi dengan positif saja. Umpamanya saya punya gubuk terus dirobohin, pasti akan emosi. Tapi enggak saya masukin ke hati, namanya juga lagi emosi,” ujar dia saat ditemui di kantornya.
Setelah mendapat ancaman, Hudri mengaku langsung melapor ke Wali Kota Tb Iman Ariyadi dan Asda I Taufiqurrohman untuk ditindaklanjuti. Keputusannya, permintaan dari okunm TNI itu tidak akan dipenuhi. “Kami merasa tidak salah karena pembongkaran sudah dilakukan sesuai prosedur,” kata Hudri.
BACA JUGA: Warga Sedang Tunggu Sahur, Blaaarrrrr...
Sementara itu, Asda I Taufiqurrohman menegaskan, tidak akan memberikan ganti rugi kepada pemilik warem yang sudah dibongkar. Justru bila dibiarkan berdiri akan sangat berdampak pada generasi muda Cilegon. “Selain itu, bangunan itu juga ilegal karena berdiri di lahan milik PT Kerata Api Indonesia (KAI),” tegasnya.
Terkait adanya ancaman oknum TNI, Taufiq tidak akan meladeni, sebab pembongkaran warem sudah sesuai prosedur. “Kalau ada ancaman seperti itu ya kita serahkan kepada proses hukum yang ada. Kita juga akan melaporkannya kepada aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti. Sebab, ketika kita melakukan pembongkaran juga disaksikan oleh semua arapat penegak hukum, termasuk TNI,” ujarnya.
BACA JUGA: BREAKING NEWS! Abu Sayyaf Sandera 13 ABK Indonesia
Menanggapi adanya oknum TNI yang melindungi warem, Dandim 0623/Cilegon Kolonel Inf Aji Mimbarno mengaku siap membantu Pemkot Cilegon. Menurutnya, pembongkaran warem yang dilakukan sudah sesuai prosedur sehingga Pemkot tidak perlu khawatir. “Pemerintah sudah memberi surat imbauan bahkan memberi waktu untuk membongkar sendiri, karena tidak digubris makanya dibongkar,” ungkapnya.
Dikatakan Aji, pembongkaran itu juga melibatkan TNI, Satpol PP, kepolisian Pom Angkatan Laut dan Pom Angkatan Darat, serta pemangku kebijakan lain. ”Tentu siapa pun yang melanggar akan berhadapan dengan semuanya,” ujarnya.
Aji menganggap, ancaman yang dilakukan oleh oknum TNI itu merupakan emosional sesaat. Kata dia, jika perlu keduanya akan dipertemukan oleh Aji untuk menyelesaikan masalah itu. “Saya sudah mengonfirmasi yang bersangkutan (oknum TNI) agar tidak melanjutkan tindakan mengancam itu, dia juga sudah kami laporkan ke satuannya,” jelasnya.
Aji mengimbau warga yang mempunyai kerabat aparat jangan seenaknya memanfaatkan untuk menjadi pelindung. “Pokoknya siapa pun yang menyalahi hukum kami akan tindak tegas, tidak peduli itu kerabat aparat atau siapa pun,” ujarnya. (mg10-mg01/ibm/ags/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duhh.. Nasib Gaji ke-13 dan 14, Aduhhhh....
Redaktur : Tim Redaksi