jpnn.com - INSTING bisnis PT Liga Indonesia (PT LI) dalam mengelola kompetisi ISL bertahun-tahun lalu layak dipertanyakan. Pasalnya, nilai komersial hak siar klub ISL, ternyata rendah.
Kokoh Afiat, direktur keuangan PT LI dalam acara diskusi bertajuk di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (5/7) sore, menyebut ada dua pembagian nilai hak siar.
BACA JUGA: Ini Harapan Indra Sjafri untuk Anak Angkat CR7 Asal Aceh Itu
"Untuk siaran langsung ISL sore hari, klub mendapatkan Rp 25 juta. Kalau malam hari, mendapatkan Rp 35 juta," katanya.
Sementara itu, menurut salah satu pengurus stasiun televisi yang pernah menayangkan kompetisi ISL, nilai yang ditawarkan per laga, jauh lebih besar dari jumlah yang menurut Kokoh diberikan ke klub. Apalagi, saat tim-tim besar dan ada laga big match.
BACA JUGA: David De Gea Kembali ke MU untuk Pramusim
"Menurut saya ada yang tidak dijelaskan secara rinci, berapa yang didapatkan operatornya, berapa yang diberikan ke klub. Gap-nya lumayan itu," terang pria yang enggan dituliskan namanya itu.
Klub-klub, menurut dia idealnya bisa mendapatkan ratusan juta, jika melihat bobot laganya.
BACA JUGA: Setelah Arsitek Jerman, Giliran dari Italia Mau Menyulap Sirkuit Sentul jadi Aman
"Kalau seperti ini, klub tak akan pernah menikmati harga jual mereka dengan fair," tutur dia. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alexis Catat Sejarah di Copa America dengan Panenka Pertama
Redaktur : Tim Redaksi