Yah... 107 Sekolah di Banyumas Tanpa Kepsek

Minggu, 13 Maret 2016 – 04:28 WIB
Foto/ilustrasi: Radar Banyumas/JPG

jpnn.com - PURWOKERTO – Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah mengalami kekurangan kepala sekolah (kepsek). Tercatat ada 107 sekolah dari jenjang SD, SMP dan SMA di Banyumas yang tidak memiliki kepala sekolah.

Ketua PGRI Kabupaten Banyumas Takdir Widagdo mengungkapkan, mayoritas sekolah yang tidak ada kepala sekolahnya adalah SD. Jumlahnya mencapai 99 sekolah. Sedangkan untuk jenjang SMP ada 5 sekolah. Sisanya dari jenjang SMA ada 3 sekolah.

BACA JUGA: AQL Rambah Sekolah Yatim dan Duafa di Purwakarta

Menurutnya, jumlah itu diprediksi akan terus bertambah karena ada beberapa kepala sekolah yang meninggal dunia. “Laporan sudah masuk ke kami. Namun untuk total yang kosong (diluar 107) data masih kami rekap,” katanya seperti dikutup Radar Banyumas (Jawa Pos Group).

Ia menjelaskan, ada beberapa penyebab kosongnya posisi kepala sekolah. Antara lain periodesasi dan hasil seleksi kepala sekolah.

BACA JUGA: Desain Pendidikan Ini Bisa Lahir Pemimpin Berkaliber Tinggi

Misalnya, kepala sekolah dalam periode kedua menjabat mendapat nilai R2 atau di kisaran 61 hingga 80, akan diturunkan menjadi guru. “Program itu sebenarnya sudah sejak 2002. Sudah banyak kepala sekolah yang turun menjadi guru,” katanya.

Karenanya untuk mengatasi kekurangan jumlah kepala sekolah, Dinas Pendiikan Kabupaten Banyumas bersama k Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Tengah telah melakukan seleksi sejak September 2015 lalu. Seleksi berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2014 tentang penugasan guru PNS sebagai kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan. “Dari 214 orang yang diajukan, sebanyak 107 yang lolos seleksi,” katanya.

BACA JUGA: Ayo Cepat Sebentar Lagi Tutup!

Bagi guru yang telah lolos, pada April mendatang akan dilantik menjadi kepala sekolah. Namun, kuota yang telah disiapkan masih kurang untuk menutupi kekurangan kepala sekolah.

“Yang sudah siap dilantik 107 karena sudah lolos seleksi. Tapi jumlah itu membengkak. Jadi besok tetap ada sekolah yang kosong,” tambahnya.

Takdir menambahkan, jabatan kepala sekolah tidak menjadi idaman guru. Sebab, dari segi tunjangan  tidak jauh berbeda. “Paling selisih Rp 125 ribu, namun tanggung jawab mereka lebih besar dari sekadar mengajar,” ujarnya.(ida/sus/JPG/ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersiaplah Menjadi Bagian dari ISMOC 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler