Kabidbinpres PP Pelti Wailan Walalangi mengatakan, pihaknya sudah berkirim surat kepada semua negara. Hasilnya, tiga negara menyatakan bersedia bertanding di multieven dua tahunan tersebut. Ketiganya ialah Filipina, Kamboja serta Thailand. Jika ditambah Indonesia, tentu sudah mencukupi persyaratan sebuah cabor dipertandingkan di SEA Games.
"Empat negara ini yang menjadi leader. Kalau tidak dipertandingkan tentu sangat aneh karena secara persyaratan sudah memenuhi," terang Wailan. Jika empat negara tersebut kompak, Wailan yakin negara lain bakal mengikuti. Termasuk Timor Leste sekalipun. Hingga kini, hanya dua negara yang sudah pasti tak akan ambil bagian. Yakni Malaysia dan Singapura.
Namun, Wailan yakin absennya dua negara tersebut tidak akan berpengaruh signifikan terhadap mutu pertandingan. Pasalnya, selama ini, Indonesia, Thailand serta Filipina adalah negara penguasa tenis di Asia Tenggara. "Kami yakin jika tenis akan dipertandingkan. Bagi kami, 99 persen akan menjadi kenyataan setelah melihat animo dari negara lain," tambah legenda tenis Indonesia tersebut.
Dia menambahkan, durasi yang masih sangat lama bisa dijadikan celah untuk meloloskan tenis. Hingga Desember nanti, para negara yang berminat masih memiliki waktu kurang lebih 10 bulan. Melihat animo tiga negara selain Indonesia, Wailan menyatakan jika hal itu bisa menjadi alat untuk menekan Federasi Tenis Asia Tenggara (ATF).
"Apa iya jika banyak negara ingin bertanding kok tidak difasilitasi. Tentu akan sangat aneh. Meski sudah diputuskan dicoret, kami masih melihat peluang besar untuk meloloskan tenis," tandas Wailan.
Dukungan dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) juga ikut membuncahkan optimisme PP Pelti. Ketum KOI Rita Subowo memang menyatakan bakal berjuang sekuat tenaga agar tenis bisa dipertandingkan di SEA Games 2013 mendatang. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dramatis, Jaya Raya Juara
Redaktur : Tim Redaksi