jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PB PGRI, Sulistyo, mengkritisi kurikulum 2013 yang secara bertahap implementasinya bakal diperluas tahun 2014 mendatang.
Menurutnya, kurikulum yang disusun sederet para ahli itu memang tampak gagah tapi banyak bolongnya.
BACA JUGA: PGRI Sebut UN jadi Lahan Korupsi
"Kurikulum yang disusun tanpa persiapan matang menjadikan kurikulum 2013 ini tampak gagah tetapi bolong di sana-sini," kata Sulistyo saa konferensi pers Refleksi Akhir Tahun Pendidikan Nasional PB PGRI, di Jakarta, Jumat (27/12).
Menurut Legislator asal Jawa Tengah itu, Kurikulum 2013 yang dikemas dalam sebutan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), ditambah pendekatan tematik integratif untuk SD yang butuh pemahaman dan perubahan paradigma mengajar para guru, hingga penilaian proses dan hasil pembelajaran, menjadikan Kurikulum baru itu tak lugas sehingga sukar dimengerti para guru.
BACA JUGA: Bekali Guru Kompetensi Informasi Teknologi
Apalagi, katanya, pelatihan guru yang tidak disiapkan dengan baik menimbulkan banyak pertanyaan terkait dengan kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
"Bagaimana kesiapan bahan dan proses pelatihan? Bagaimana dengan data guru dari Dapodik yang amburadul? Pengalaman pelatihan tahun 2013, data Dapodik tidak menunjukan akurasi yang tepat, dan banyak guru yang kalang kabut," ujar Sulistyo mempertanyakan.
BACA JUGA: Satu Tahun, Tunjangan Profesi Guru Macet
Belum lagi masalah kekurangan guru yang dialami di banyak daerah untuk tingkat sekolah dasar. Guru akan mengalami kesulitan penilaian secara holistik di kelas karena jumlah siswa sangat besar dibanding guru. Karena itu PGRI meragukan Kurikulum 2013 berjalan optimal tahun depan. (Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebijakan Honor Guru Wiyata Bhakti Rawan Protes
Redaktur : Tim Redaksi