Menurut Isran, langkah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemasok pangan topir itu sangat penting. Sebab, Indonesia pada hakekatnya merupakan negara dengan tingkat kebutuhan pangan terbesar ketiga di dunia.
“Selain itu saya kira egoisme sektoral juga perlu dikikis habis. Contohnya begini, Kalimantan Timur itu ingin mengembangkan lahan pertanian hingga satu juta hektar. Tapi terhalang aturan yang tidak membolehkan diubahnya hutan menjadi lahan pertanian. Nah tentu akibat hal ini, target 10 Juta hektar lahan pangan tidak akan tercapai,” ujar Isran dalam seminar nasional 'Menjadikan Indonesia sebagai Pemasok Pangan Tropis Dunia 2025, Guna Kemandirian Bangsa Dalam Rangka Ketahanan Nasional', di Gedung Lemhannas, Jakarta, Selasa (4/12).
Isran yakin jika kedua masalah ini dapat diselesaikan, maka Indonesia akan sangat berpeluang menjadi pemasok pangan tropis bagi dunia pada 2025. Apalagi pada tahun 1984 lalu, Indonesia terbukti pernah mencapai swasembada beras.
“Makanya untuk mewujudkan hal ini, saya akan optimalkan posisi saya sebagai Ketua Umum Penyuluh Pertanian dan juga sebagai Ketua Umum APKASI,” katanya.
Di tempat yang sama Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Budi Susilo Soepandji juga mengaku optimis Indonesia bisa menjadi pemasok pangan bagi dunia. “Terlebih bila peraturan perundangan-undangan soal pangan dilakukan secara konsisten dan diimplementasikan di lapangan,” katanya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2.000 Ha Lahan Pertanian Terancam Hilang
Redaktur : Tim Redaksi