JAKARTA - Bandara Internasional Kuala Namu (KN) di Medan yang akan beroperasi penuh pada 2013 diorientasikan menjadi bandara kelas dunia. Ini mengingat posisi Kuala Namu cukup penting sebagai sebagai bandara transit internasional yang cukup diperhitungkan di kawasan regional.
Jika Kuala Namu sudah beroperasi, penumpang dari Jakarta hanya perlu transit di Kuala Namu untuk kemudian meneruskan perjalanan ke negara tujuan. Dengan menggandeng Incheon International Airport Corporation (IIAC), PT Angkasa Pura II (Persero) yakin bandara baru ini bakal menyaingi bandara internasional Changi, Singapura. Peluang menarik pasar dari bandara internasional Changi pun bukan lagi hal mustahil.
"Reputasi IIAC sebagai perusahaan pengelola bandara tidak diragukan. Selama 7 tahun berturut-turut IIAC menjadi service marketing terbaik,‚" kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko usai penandatanganan MoU antara PT AP II dengan IIAC di JW Marriot Hotel, Jakarta, Senin (25/6).
Tri Sunoko menjelaskan, Incheon dipilih karena bandara di Korea Selatan tersebut termasuk yang terbaik di dunia. Kerja sama yang dijalin ini masih tahap konsultasi. Rencananya Incheon akan memberikan dukungan teknis kepada Angkasa Pura II dalam hal pengoperasian, manajemen, pembangunan, pemasaran, strategi, serta pendidikan dan pelatihan.
Dalam bidang evaluasi pasar, Incheon dan Angkasa Pura II akan melakukan pemasaran bersama, program pertukaran personel, serta studi banding. Perjanjian sister airport tersebut berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan.
"Cita-cita AP II, Kuala Namu menjadi world class airport, sehingga perlu belajar kepada Incheon. Kenapa penduduk kita harus lewat bandara negara lain seperti Singapura untuk transit, kalau melalui Indonesia sendiri bisa," katanya.
President & CEO IIAC CW Lee mengatakan, keuntungan dari kerjasama ini bagi IIAC sendiri adalah mampu berbagi pengalaman dalam mengelola bandara berkelas dunia. Dia yakin Kuala Namu bisa bersaing dengan bandara Singapura dan Kuala Lumpur karena memiliki lokasi yang strategis.
"IIAC sendiri sudah mampu menarik potensi market dari Jepang dan Tiongkok. Dengan dilakukannya kerja sama ini, diharapkan bandara Kuala Namu dapat menampakkan hasil memuaskan dalam waktu lima tahun," kata Lee. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fundamental Perbankan Kuat
Redaktur : Tim Redaksi